WhatsApp Segera Dibanjiri Pesan Bisnis dan Marketing
- Pixabay/Antonbe
VIVA.co.id – Bagi pengguna WhatsApp, bersiaplah nantinya bakal muncul pesan bisnis. Layanan pesan instan populer itu segera mengintegrasikan layanan bisnis ke dalam platform mereka.
Masuknya layanan bisnis ke WhatsApp terbilang bukan kejutan lagi. Sebab layanan pesan instan milik Facebook itu sudah memberikan sinyal pada awal tahun ini. Pada Januari lalu, WhatsApp mengumumkan rencana untuk menghubungkan penggunanya dengan bisnis.
Integrasi layanan bisnis ke dalam WhatsApp diumumkan dalam perubahan kebijakan terbaru. Sejak dibeli Facebook pada 2014, WhatsApp telah mengubah kebijakan privasi untuk pertama kalinya. Dalam perubahan kebijakan itu, WhatsApp akan mulai berbagi beberapa dan dan nomor ponsel pengguna dengan Facebook. Selain itu, Facebook juga akan mulai menguji bisnis bisa terhubung dengan pengguna.
Menurut kabar yang beredar, pengujian layanan bisnis ini akan dicoba pada beberapa pengguna yang terpilih dalam beberapa bulan ke depan. Kemudian layanan bisnis akan masuk ke WhatsApp pada akhir tahun ini.
Dikutip dari Tech Crunch, Jumat 26 Agustus 2016, bentuk masuknya layanan bisnis yaitu nanti pengguna bisa menemukan notifikasi penerbangan, menerima notifikasi pengiriman barang sampai munculnya pesan pemasaran di WhatsApp.
Hal itu tercantum alam kebijakan layanan dan pengguna terbaru WhatsApp.
"Kami akan menggali cara untuk Anda (pengguna) dan bisnis agar berkomunikasi menggunakan WhatsApp, misalnya dalam bentuk persetujuan informasi, notifikasi pengiriman dan pengantaran, pembaruan layanan dan produk dan pemasaran," tulis kebijakan WhatsApp.
Meski bakal masuk pesan pemasaran atau marketing, tapi WhatsApp menjamin tidak akan nyampah alias membanjiri pengguna dengan pesan spam.
WhatsApp menyebutkan pesan pemasaran dan pesan bisnis lainnya akan relevan dengan kebutuhan pengguna.
"Seperti yang kami umumkan awal tahun ini, kami ingin menggali cara bagi Anda untuk berkomunikasi dengan bisnis, sementara kami tetap memberikan kepada Anda pengalaman tanpa iklan banner pihak ketiga dan spam," tulis WhatsApp.
Komitmen WhatsApp dengan privasi dan tak akan nyampah sudah disampaikan pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Jan Koum pada 2012. Saat itu dia menegaskan, salah satu pembeda WhatsApp dengan kompetitor yakni WhatsApp tidak menjual iklan.
Sementara kompetitor WhatsApp, yaitu WeChat, Line dan Kakao, memang faktanya tidak menjual iklan. Ketiganya, menghubungkan pengguna dengan bisnis melalui cara yang tidak terlalu kasar. Ketiganya memonetisasi layanan dengan menghubungkan pengguna dengan akun resmi entitas bisnis. Nah entitas bisnis akan membayar kepada ketiga kompetitor WhatsApp, untuk memberikan promosi melalui platform mereka.
Untuk kontes masuknya layanan bisnis di platform WhatsApp, dipandang belum jelas bentuknya, apakah akan mengambil langkah seperti ketiga pesaingnya itu atau tidak.