Otak-atik Anggaran, Sri Mulyani Minta Maaf
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, keputusannya kembali merombak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, dengan cara melakukan pemangkasan anggaran, bukan berarti pemerintah tidak menghormati kesepakatan dengan DPR.
"Saya sama sekali tidak bermaksud tidak menghormati APBN yang sudah diketok pada Juni lalu," kata Menkeu dalam rapat kerja bersama Komisi XI di gedung parlemen Jakarta, Kamis malam, 25 Agustus 2016.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan yang pada waktu itu dinakhodai Bambang Brodjonegoro bersama parlemen sebelumnya telah menyepakati APBN Perubahan. Selang beberapa hari Sri Mulyani menjabat, secara tiba-tiba kas keuangan negara dirombak olehnya.
Menkeu menjelaskan, ketika ia resmi dilantik sebagai bendahara negara, rapat bersama seluruh pejabat di lingkungan Kemenkeu pun merupakan hal pertama yang ia lakukan. Fokus pembahaannya, memang terkait dengan kas keuangan negara.
"Saya tanya, apa yang bisa saya lakukan. Saya menjalani rapat, saya lihat posturnya. Tapi yang muncul adalah ketidakyakinan," ungkap dia.
Sehingga pada akhirnya, keputusan untuk membuat APBN jauh lebih kredibel, serta menciptakam kepercayaan bagi seluruh elemen masyarakat pun mau tidak mau harus dilakukan. Sebagai Bendahara Negara, Menkeu menegaskan, akan mengelola kas keuangan negara dengan sebaik-baiknya.
"28 Juli, saya tanya kepada pak Ken (Direktur Jenderal Pajak), posisi penerimaan pajak seperti apa. Lalu ada shortfall cukup besar. Tentu kami ingin kelola kredibilitas dengan baik. Ini yang sedang kami lakukan," katanya.