Penampilan Memukau 4 Aktor Indonesia di Bunga Penutup Abad
- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA.co.id – Nyai Ontosoroh (Happy Salma) sangat khawatir dengan kepergian putrinya, Annelies (Chelsea Islan) ke Belanda. Dia pun harus mengutus seseorang untuk menemani Annelies pergi, Robert Jan Dapperste. Surat-surat untuk Nyai dari Annelies pun dibawa dan dikirim melalui Minke (Reza Rahadian).
Ini hanya sepenggal adegan dari teater Bunga Penutup Abad dari novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Karya dari tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer itu memperlihatkan komitmen, kerja keras, dan perjuangan cinta Annelies.
Adegan ini dipertontonkan di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, mulai tanggal 25 hingga 27 Agustus 2016. Jean Marais (Lukman Sardi) membuat lukisan Annelies dan lukisan itulah yang diberi nama Bunga Penutup Abad oleh Minke.
Butuh waktu tiga bulan untuk keempat aktor kenamaan Tanah Air itu mempersiapkan teater tersebut. Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Yayasan Titian Penerus Bangsa dan Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar pementasan ini dalam mengenang 10 tahun meninggalnya Pramoedya Ananta Toer.
"Kesulitannya menghafal naskah, blocking, timing dengan musik, setnya juga baru hari ini, semua serba baru. Seru banget," kata Reza Rahardian usai media preview teater ini di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Rabu malam, 24 Agustus 2016.
Lukman Sardi yang biasa terjun dalam dunia film itupun mengaku, teater ini adalah pengalaman luar biasa. Ia mengatakan, adrenalinnya terus terpacu dan bersyukur mendapatkan kesempatan yang menarik ini.
Sementara bagi Chelsea Islan, ada kesulitan tersendiri yang ia alami dalam pementasan kali ini. "Kalau untuk bernyanyi sebelumnya pernah waktu teater, tapi ini lumayan sulit karena intensif latihan cuma satu minggu," ungkapnya.
Happy selaku produser sangat senang dan tak dapat berkata-kata. Penampilan mereka akan disaksikan ratusan penonton mulai hari ini. "Kita mengambil kisah cinta melalui surat-surat dan ini transisi antara Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa," kata Happy tersenyum puas.
Penampilan mereka berempat berhasil mencuri perhatian penonton. Riuh tepuk tangan menggema di akhir pementasan. Alunan musik yang halus, latar Jawa klasik berpadu ala Belanda berhasil ditampilkan oleh Wawan Sofwan selaku sutradara.