Bank Mandiri Tingkatkan Pendanaan Hingga 8%
- VIVAnews/Adri Irianto
VIVA.co.id – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyatakan, perseroan akan berencana meningkatkan porsi pendanaan selain simpanan hingga delapan persen sampai tahun 2019 mendatang. Langkah tersebut dilakukan guna mengurangi ketimpangan antara pembiayaan dan ketersediaan dana jangka panjang.
Direktur Keuangan BMRI, Pahala N Mansyuri menjelaskan, dalam meningkatkan porsi pendanaan tersebut, tercakup atas alasan perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan I sebesar Rp14 triliun hingga 2018.
Menurutnya, dengan meningkatnya pendanaan bukan simpanan diharapkan akan selaras dengan pertumbuhan kredit-kredit yang memiliki jangka waktu panjang.
“Juga kredit perumahan dengan tenor 10 tahun-15 tahun yang juga butuh pendanaan yang berasal dana jangka panjang,“ kata Pahala di kantornya, Rabu, 24 Agustus 2016.
Untuk tahap pertama perseroan menerbitkan obligasi sebesar Rp5 triliun. Surat utang tersebut akan menekan loan to funding ratio (LFR) 0,5 persen - 0,7 persen. Sementara jika  obligasi berkelanjutan I senilai Rp14 triliun rampung diterbitkan tahun 2018 maka dapat menekan LFR –nya dari satu persen hingga 1,2 persen.Â
Sementara, saat ini, pihaknya mengungkapkan, rasio pendanaan selain simpanan berkisar empat persen. “Wholesale funding (rasio pendanaan selain simpanan) akan terus ditingkatkan hingga  delapan persen di tahun 2019,“ tuturnya.