Komisi V: Masih Banyak Kekurangan di Terminal 3 Ultimate
VIVA.co.id – Komisi V DPR RI menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Serta Rapat Dengar Pendapat dengan Badan SAR Nasional dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Komisi V DPR RI menilai masih banyak kekurangan yang terjadi di Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta. Hal itu terungkap setelah Komisi V melakukan kunjungan kerja ke bandara yang menghabiskan dana pembangunan sebesar Rp7 triliun.
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis ?menekankan bahwa Terminal 3 Ultimate harus memiliki standar keamanan dan kenyamanan untuk para penumpang. ?Menurutnya, faktor keamanan dan kenyamanan di Terminal 3 Ultimate belum cukup memuaskan untuk para penumpang.
"Misalnya berkaitan dengan pelayanan antri masuk ke bandara itu masih di atas 7 menit. Seharusnya antrian harus dibawah 3 menit," kata Fary di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 24 Agustus 2016.
?Politisi Gerindra itu membeberkan, pelayanan pendingin udara di Terminal 3 Ultimate pun belum memuaskan penumpang. Terkait istrumen keamanan yakni antisipasi terjadinya kebakaran, hal itu juga masih kurang menurut Fary.
"Kita juga pertanyakan dengan saluran air, seperti diketahui kemarin sempat terjadi banjir. Jangan sampai hal itu terulang," ujarnya.
?Atas ditemukannya permasalahan-permasalahan yang dibeberkannya, Fary mendesak agar segera dilakukannya audit oleh otoritas bandara. Karena menurutnya, jika faktor keamanan dan kenyamanan di Terminal 3 Ultimate tidak dipenuhi pihaknya tidak segan-segan mengeluarkan rekomendasi.
"?Yang kita minta adalah perbaikan terkait safety dan security. Kalau itu tidak bisa dipenuhi sebaiknya ditutup dulu," katanya. (Webtorial)