Cara Kerja Fitur Keamanan Iris Scan Galaxy Note 7
- Viva.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id – Samsung telah menghadirkan Galaxy Note 7 di Indonesia. Ponsel ini secara desain dan teknologi setara dengan seri Galaxy S7.
Tapi perbedaan yang paling mencolok dari Note 7 ini terdapat pemindai selaput pelangi mata (Iris Scanning). Dengan tampilnya sensor pemindai selaput pelangit itu, membuat Note 7 berbeda dengan ponsel yang punya fitur keamanan biometerik lainnya.
Sebab saat ini produsen ponsel lainnya masih cukup dengan pemindai sidik jari. Cara penggunaan pemindai selaput pelangi saat dicoba pun semudah memindai sidik jari. pengguna hanya perlu memposisikan kedua matanya ke sepasang bulatan yang tampil di layar Galaxy Note 7. Dalam sekejap saja, pengguna bisa membuka akses Note 7.
Bicara fitur andalan Note 7 itu, Samsung mengaku butuh persiapan matang. Perusahaan Korea Selatan itu mengungkapkan butuh waktu lima tahun, untuk akhirnya bisa menghadirkan fitur pemindai selaput pelangi pada ponsel pintarnya.
"Lima tahun lalu, tim penelitian dan pengembangan kami sudah meluncurkan Iris Scanning tapi tidak untuk publik," kata Vebbyana Kaunang, Direktur Pemasaran IT dan Mobile Samsung Electronics Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa 23 Agustus 2016.
Dia mengatakan, Samsung menguji teknologi pemindai selaput pelangi itu pada maskapai penerbangan di Eropa.
Pengujian secara terbatas dan diam-diam itu bertujuan agar tingkat keamanan fitur biometerik tersebut sudah cukup kuat.
"Untuk awalnya masih dicoba di maskapai, saat ini sudah siap (tingkat keamanannya) maka kami luncurkan di smartphone. Tim riset kami pastikan, saat sudah di smartphone, aman buat konsumen," ujar Vebby.
Samsung menegaskan, teknologi pemindai selaput pelangi mata itu lebih aman dibanding teknologi pemindai sidik jari yang saat ini sudah jamak terdapat pada ponsel kelas high end. Secara pengenalan biometrik, Vebby mengatakan, pemindai selaput pelangi mata bisa mengenali 200 titik biometrik sedangkan pemindai sidik jari hanya mampu mengenali 60 titik saja.
Bicara soal kecanggihan pemindai selaput pelangi mata, Vebby mengatakan, sensor hanya bisa mengenali mata pengguna dan tidak bisa diduplikasi.
"Jadi hanya bisa untuk mata asli, tidak bisa gambar karena kami menciptakan algoritma sendiri. Iris beda walau ada orang kembar. Iris itu selaput pelangi mata bukan retina ya," jelasnya.
Pengguna bisa memanfaatkan pemindai selaput pelangit mata itu untuk membuka akses ponsel, membuka folder, sapai membuka situs.