Batan Upayakan Nuklir untuk Pemeriksaan Kanker Serviks
- doc Corbis
VIVA.co.id – Badan Teknologi Nuklir (Batan) tengah meneliti penggunaan nuklir untuk deteksi kanker serviks. Sebelumnya, Batan telah berhasil dengan gebrakan deteksi kanker ginjal melalui pemanfaatan nuklir.
“Dua tahun lagi, Batan akan rilis (radioisotop) untuk kanker serviks,” ujar Direktur PT. Industri Nuklir Indonesia (Inuki), Bambang Herutomo saat ditemui di Gedung 71 Batan, Serpong, Selasa, 23 Agustus 2016.
Diketahui, PT. Inuki merupakan salah satu industri swasta yang bergerak di bidang pemanfaatan nuklir untuk kesehatan. Dengan memasok radioisotop dari reaktor milik Batan, PT. Inuki membuat nuklir menjadi tepat guna untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.
Bambang menambahkan, untuk deteksi kanker serviks kali ini tetap menggunakan radioisotop yang bersumber dari nuklir iridium, sama seperti alat yang telah mereka kembangkan untuk deteksi kanker ginjal.
Sedikit menjabarkan mengenai diagnosis kanker ginjal dengan nuklir, Bambang mengatakan, alat dengan ‘sentuhan’ nuklir yang mereka buat bisa membedakan apakah ginjal seorang pasien berfungsi dengan tepat atau tidak. “Sehingga dokter tidak ragu lagi untuk operasi,” katanya.
Bambang menambahkan, PT. Inuki memasok radioisotop khusus untuk kesehatan dari reaktor Batan yang ada di Yogyakarta.
Diketahui, dua lagi reaktor Batan ada di Serpong dan Bandung. Reaktor Batan juga berguna untuk persiapan, penelitian dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) atau ‘go Nuklir’.
(mus)