Phapros Perlebar Sayap ke Afrika

Anak usaha RNI menandatangani kerja sama dengan perusahaan Nigeria
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – PT Phapros Tbk, anak usaha dari PT Rajawali Nusantara Indonesia yang bergerak di sektor farmasi dan alat kesehatan akan memperlebar sayap bisnisnya hingga ke wilayah Afrika. 

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Sebelumnya di tahun 2014, Phapros telah lebih dulu melakukan ekspor ke Kamboja dengan nilai mencapai lebih dari US$100 ribu.

“Kami akan melakukan ekspor ke Nigeria. Negara tersebut kami bidik karena Nigeria adalah negara dengan perekonomian terbesar di Afrika Barat," kata Direktur Utama PT Phapros Tbk, Sri Utama, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 23 Agustus 2016. 

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

Ia menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, pada 2015 lalu, PDB Nigeria mencapai US$1,09 triliun dengan peningkatan 2,7 persen persen. Selain ekonomi yang baik, ukuran pasar yang besar juga menjadi kekuatan dari pasar Nigeria. 

Jumlah populasi Nigeria mencapai 58,8 persen dari total populasi di Afrika Barat. Hal ini menjadikan Nigeria menjadi pasar terbesar di Afrika Barat.

Ekspor RI Juli 2024 Naik 6,55% ke US$22,21 Miliar, Ditopang Sektor Non Migas

Potensi Nigeria juga terlihat dari hasil Trade Expo Indonesia 2015, di mana mayoritas buyer datang dari Nigeria. Untuk menggenjot ekspor ke pasar Afrika Barat itu pun, perusahaan farmasi yang sudah lebih dari 60 tahun berdiri ini menjajaki kerja sama dengan salah satu perusahaan farmasi Nigeria bernama Yes Pharma International, Ltd.

“Pada misi dagang ke Afrika yang digagas Kementerian Perdagangan lalu, kami juga sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yes Pharma International, Ltd dengan total nilai ekspor lebih dari US$1,4 juta,” tutur Emmy.

Adapun produk yang diekspor dengan total nilai tersebut berupa 10 jenis obat resep dokter. Saat ini, Phapros juga sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dalam rangka memasarkan produk INA Shunt – inovasi alat kesehatan yang berguna untuk mengalirkan cairan berlebih pada kepala penderita hidrosefalus.
 

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024