Anggaran Dipangkas, Sri Mulyani Klaim APBN Lebih Kredibel
- Antara
VIVA.co.id – Bank Indonesia beberapa waktu yang lalu kembali merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi berada di kisaran 4,9-5,3 persen, sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di kisaran 5-5,4 persen. Pemangkasan kas keuangan negara, menjadi alasan bank sentral kembali merevisi proyeksi pertumbuhan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemangkasan anggaran kementerian/lembaga dan transfer ke daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan jauh lebih menunjukkan bahwa kas keuangan negara lebih kredibel. Menkeu pun memiliki alasan tersendiri mengenai hal tersebut.
"Kalau dilihat dari revisi penerimaan, dan saya pangkas sekitar Rp133 triliun, secara agregat tidak. Karena kredibilitas dan confidence menjadi bagus," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 22 Agustus 2016.
Mantan DIrektur Operasional Bank Dunia itu mengakui, pemotongan anggaran jilid kedua memang akan memberikan kontraksi terhadap perekonomian dalam negeri. Namun, itu sudah diantisipasi pemerintah, dengan juga menurunkan penerimaan negara. Sehingga, implikasinya adalah defisit tetap terjaga.
"Saya revisi bukan hanya spending, tetapi revenue juga. Jadi secara matematika tidak," katanya.
Menkeu menegaskan, pemerintah akan terus berkomitmen untuk menjaga kas keuangan negara dengan sebaik-baiknya.
"Kami akan kelola (APBN) terus. Dari sisi penerimaan akan kami monitor terus. Tidak hanya dari tax amnesty, tetapi melihat dari seluruh penerimaan pajak, non pajak, termasuk cukai," tegas dia.