Komisi II: Perketatan Syarat Agar Caleg Punya Kapabilitas

Anggota Komisi II DPR RI Rahmat Hamka
Sumber :

VIVA.co.id – Wacana diperketatnya syarat bagi artis, pengusaha, serta publik figur yang ingin mencalonkan diri sebagai Caleg di 2019 mendatang mendapatkan tanggapan dari anggota dewan. Anggota Komisi II DPR RI Rahmat Hamka mengatakan bahwa makna diperketatnya syarat bukan untuk dipersulit.

Torehan Apik Caleg Artis Pendatang Baru, Tembus Suara Tertinggi hingga Singkirkan Politisi Senior

"Kita harus memaknai diperketatnya syarat bukan untuk mempersulit, tapi setidaknya untuk menampilkan caleg-caleg yang memang punya kapasitas dan kapabilitas," ujarnya, Senin 22 Agustus 2016.

Selain menampilkan kapasitas dan kapabilitas, Rahmat berpendapat para caleg juga berproses dalam partai politik.

Dari Politikus Dadakan Jadi Anggota DPR, Uya Kuya: Siap Amanah dan Tak Akan Khianati Rakyat!

"Sehingga tidak ada lagi kesan dadakan hanya sebagai pendulang suara tapi benar-benar punya persiapan sehingga punya tanggung jawab penuh dan paham tupoksinya sebagai anggota legislatif," ujar Politisi PDIP ini.

Intinya, kata Rahmat keberadaan mereka (caleg) jangan hanya jadi alat partai politik secara pragmatis.

Melenggang ke Senayan, Nafa Urbach Langsung Tancap Gas Promosi Wisata

"Saya setuju dengan pengetatan dari caleg baru tersebut, sepanjang untuk peningkatan kualitas demokrasi bukan mempersulit," katanya.

Sementara itu, Dani Syarifudin Nawawi, Tim Pakar Pemerintah dalam Penyusunan RUU Penyelenggaraan Pemilu mengatakan Rancangan Undang-Undang Pemilu akan menyoroti juga soal calon legislatif yang tidak mengerti seluk beluk politik. Pemerintah akan membuat regulasi agar para partai politik tidak asal mengusung orang yang hanya berbekal ketenaran, seperti artis.

"Kita rencananya akan melihat dari kartu anggota partai mereka. Minimal satu tahun menjadi anggota partai," kata DR. Dani Syarifudin Nawawi, Tim Pakar Pemerintah dalam Penyusunan RUU Penyelenggaraan Pemilu.

Regulasi itu dibuat karena keprihatinan banyaknya anggota dewan yang tidak mengerti tugas legislasi. Anggota dewan itu malah disebut tetap menjalani kesibukan sebagai artis.

"Sekarang masih tetap menjadi pembawa acara kuis, atau masih terus saja menjadi ambassador produk iklan, padahal dia itu sampai sekarang masih jadi anggota dewan," ujar Dani.

Dani mengakui motivasi parpol merekrut para artis untuk nyaleg adalah demi mendulang suara, walau si artis itu tidak begitu mengerti politik. Hal itulah yang katanya akan diminimalisir.

"Jadi tidak tahu-tahu (jadi caleg) saja begitu," kata Dani.   (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya