Jalur Pantura NTT Batal, Menteri PU Dituding Bohongi Rakyat
- Antara/ Andika Wahyu
VIVA.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dianggap berbohong terhadap masyarakat Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur menyusul batalnya pembangunan jalan pada ruas pantai utara Labuan Bajo-Terang-Kedindi serta lingkar selatan simpang Pantai Pede-Golo Mori dengan total pagu Rp255 miliar.
Batalnya pembangunan proyek jalan tersebut sebagai imbas dari pemangkasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.
Padahal sebelumnya Menteri PU Basuki Hadimuljono saat menyambangi Labuan Bajo berjanji tidak akan membatalkan pembangunan jalan sepanjang 100 kilo meter itu, apalagi proyek yang melintasi kawasan pertanian bagian utara Flores itu sudah ditenderkan pada Desember 2015 lalu.
“Sudah berkali-kali dijanjikan akan bangun ini bangun itu di Manggarai Barat mendukung program pariwisata Komodo tapi mana buktinya. Menteri PU bilang walaupun ada pemangkasan APBN-P 2016 pembangunan jalan Pantura yang telah di lelang itu jalan terus, eh nyatanya menterinya bohong,” kata Wakil ketua DPRD Manggarai Barat Abdul Ganir, Minggu 21 Agustus 2016.
Menurut Abdul, bila itu jadi dibangun jalur pantura itu memiliki berbagai keunggulan yaitu salah satu lumbung beras NTT, di Rangko ada potensi wisata gua air tawar, ada juga dermaga peti kemas dan depo Pertamina. Jalur Pantura itu juga merupakan Kawasan Strategis Nasional (KSN).
“Susah kita menjelaskan kepada masyarakat Manggarai Barat soal kebohongan pemerintah pusat ini. Kembali ke Jalur Pantura dan Selatan Labuan Bajo, masyarakat sangat membutuhkan jalan raya agar masyarakat keluar dari isolasi,” ujar Abdul Ganir.
Seperti diketahui bersama, 2016 ini pariwisata Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang pariwisata atau salah satu dari 10 Bali baru Indonesia. Manggarai Barat juga telah dijadikan sebagai daerah otorita pariwisata Provinsi NTT.
“Tapi kalau pemerintah pusat tidak total membantu mengembangkan potensi pendukung kegiatan pariwisata di daerah ini yah percuma, lanjutkan saja kebiasaan berbohongnya,” Imbuh Ganir.
Adapun tiga item kegiatan yang dicoret dari APBN-P 2016 yaitu pembukaan jalan baru dan peningkatan ruas jalan pada Kawasan Strategi Nasional (KSN) pantai utara Labuan Bajo menuju Depo Pertamina Kedindi Reo sebesar Rp195 miliar, akses jalan raya simpang Wae Cecu menuju bandara Komodo Rp45 miliar serta KSN pantai selatan simpang pantai Pede-Golo Mori Rp15 miliar.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Hediyanto W Husaini, mengatakan memang sangat disayangkan tiga item pekerjaan infrastruktur yang sudah ditender itu dihapus. Padahal masyarakat Manggarai Barat sangat membutuhkan.
Untuk itu, kita upayakan proyek ini kembali dimasukkan pada APBN 2017 nanti, dan pemerintah sudah pantau potensi pariwisata dan pertanian di ruas utara serta selatan Labuan Bajo. "Kita upayakan di 2017, saya minta masyarakat bersabar," ujar Hediyanto.
Laporan Jo Mariono/Manggarai Barat-NTT