Kenali Ciri Ragam Batik Nusantara
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Batik merupakan warisan budaya yang patut dijaga keberadaannya. Batik di Indonesia memiliki keragaman yang unik dan menampilkan filosofi tersendiri pada coraknya.
Bila dilihat dari jenisnya, batik dapat dibagi menjadi dua, yakni batik klasik (keraton) dan non klasik (batik non keraton). Di samping itu, batik pun dapat dibagi menurut lingkungan dan pemakaiannya, seperti batik sodagaran, petani, batik Cina, batik Belanda dan batik Hokokai.
Setelah zaman merdeka, setiap daerah ingin membuat batiknya masing-masing sebagai ikon-ikon daerah mereka.
Ada beberapa ragam batik yang bisa ditemui di berbagai daerah, seperti batik Jambi, batik Garut, batik Tasikmalaya, batik Solo, batik Pekalongan, batik Lasem, batik Sidoarjo, batik Yogya dan batik Madura.
Menurut pengamat batik Anton Diaz, bila diperhatikan berdasarkan segi teknik dapat dibedakan dari berbagai corak, seperti batik tulis, batik cap, batik cap modifikasi. Namun akhir-akhir ini bermunculan batik yang dibuat dengan teknik sablon malam.
Sementara kain yang di print bermotif batik tidak bisa dikategorikan batik. Hanya saja bisa disebut sebagai tekstil bermotif batik.
"Pengertian batik adalah menghias kain atau tekstil dengan menggunakan lilin sebagai bahan perintang warna. Pada batik tulis dan batik cap dilakukan dengan cara manual baik dalam pembentukan motif maupun pewarnaan," ujar Anton Diaz saat ditemui pada acara Metro Afternoon Tea At Three saat ditemui dikawasan Jakarta Pusat, Jumat malam 19 Agustus 2016.
Anton menambahkan bahwa pada awalnya dan hingga saat ini masih tetap dilakukan teknik dengan zat pewarna alam. Oleh karenanya, merawat batik haruslah menggunakan cara tradisional dengan cara menggunakan bahan pencuci yang juga berasal dari alam. (ase)