Luhut: Suplai Kurang Bikin Industri Perikanan Mati
- VIVA/Berton Siregar
VIVA.co.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menolak masuknya investasi asing di perikanan tangkap Indonesia. Hal itu ditegaskan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti demi keberlanjutan perikanan tangkap Indonesia.
Terkait itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, faktanya saat ini banyak usaha industri perikanan dalam negeri yang mati karena kecilnya suplai ikan. Karena itu diperlukan opsi-opsi untuk dikaji guna mencari solusi atas masalah tersebut.
"Hasil data BPS (Badan Pusat Statistik) yang sudah diolah, ada banyak sekali industri perikanan yang sekarang itu mati karena tidak ada suplai ikannya. Itu yang perlu kita cari tahu, opsi apa yang terbaik supaya kita bisa segera atasi," ujar Luhut di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 18 September 2016.
Ia mengatakan, baiknya semua pihak tak perlu saling meributkan wacana untuk membuka peluang asing, masuk dan berinvestasi dalam sektor perikanan tangkap Indonesia.
Sebab, wacana tersebut akan dirinya diskusikan dengan Menteri KKP terlebih dahulu. Usai itu, menurut Luhut, baru akan menemui para pelaku industri perikanan di dalam negeri.
"Jadi jangan cari salah-salahnya. Cari (solusi) supaya ada jalan keluarnya. Nanti saya ketemu ibu Susi dulu bicara, setelah itu saya baru undang mereka (pelaku industri perikanan dalam negeri). Kalau ndak keliru, sekitar tanggal 26 atau 27 Agustus ini," kata dia.
Luhut juga menanggapi wacana untuk membawa para nelayan yang ada di Jawa guna menangkap ikan di Natuna. Menurut dia, tujuan wacana itu tak lain untuk memberdayakan para nelayan, dan demi menciptakan nilai tambah.
"Ya kita lagi pelajari dengan baik. Sekarang kan bagaimana memberdayakan nelayan kita ini supaya dapat nilai tambah dati itu. Itu yang perlu kita cermati dengan baik-baik," tuturnya.