71 Tahun Merdeka, Listrik di Manado Masih Sering Byarpet

Ilustrasi instalasi listrik
Sumber :

VIVA.co.id – Listrik padam di Manado, Sulawesi Utara, makin menjadi-jadi. Bahkan, dua hari terakhir ini, warga Kelurahan Winangun dan Malalayang, ‘menikmati’ listrik padam lebih dari lima jam. Manado masih mengalami krisis listrik.

Rencana PLN Bisa Memperoleh Subsidi Harga Gas Dipertanyakan

"Indonesia sudah merdeka 71 tahun, tetapi ironis listrik di Manado, masih belum merdeka, alias krisis listrik. Mau bukti, sejak kemarin, listrik di kost saya mati dan nyala lagi, setelah enam jam padam," ujar Lynvia Gunde, warga Malalayang, Manado, Selasa 16 Agustus 2016.

Dia mengungkapkan, anehnya di Kecamatan Malalayang hampir setiap hari ada pemadaman listrik atau byarpet.
 
"Kalau tidak satu dua jam, sering terjadi listrik padam 15 menit. Tetapi, hari ini (kemarin) lumayan lama, sakit hati listrik padam berjam-jam, karena banyak pekerjaan terbengkalai," ujarnya.    

Jadi Dirut PLN, Zulkifli Zaini Mundur dari Komisaris Bank Permata

Senada disampaikan Yulia Walandouw, warga Winangun mengatakan, hampir tiap hari ada saja pemadaman, baik kondisi cuaca normal dan tidak ada bencana alam, maupun cuaca berangin.

"Listrik padam listrik terjadi siang maupun malam hari. Padahal, kalau dilihat kondisi cuaca biasa saja. Katanya, listrik di Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo surplus, tetapi kenapa masih ada saja pemadaman," ujarnya.

PLN Ungkap Murahnya Tarif Listrik untuk Kendaraan Dibanding BBM

"Ini aneh tapi nyata, sepertinya pihak PLN harus menjelaskan ke masyarakat, apalagi kalau dilihat pemadaman lebih tinggi di malam hari. Kasihan, kalau ada anak bayi dan orang sakit siapa yang bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa," kata ibu rumah tangga ini.

Menanggapi hal tersebut, Manager PLN Area Manado, Poulce Mangundap mengatakan, pembangkit listrik di PLN Wilayah Suluttenggo, memang saat ini tidak ada kendala, sistem kelistrikan tetap berjalan dengan normal, namun ada faktor lain penyebab pemadaman sering terjadi tiba-tiba. 

"Bisa banyak faktor. Antara lain, karena ada pohon, atau dahan tumbang, sehingga menimpa sambungan dan kabel di jalur tersebut mengakibatkan terjadi pemadaman di beberapa tempat," katanya.

Mungkin juga, kata dia, karena ada binatang yang melintas di jalur itu, sehingga kabel telanjang milik PLN jadi gangguan. Hal-hal tersebut, terus menjadi perhatian pihaknya.

"Sejauh ini, petugas PLN selalu mencari di mana kendala pemadaman listrik agar cepat diatasi," kata Poulce.

PT PLN Wilayah Suluttenggo sejauh ini memiliki cadangan, atau surplus daya pasok listrik hingga 70 Megawatt (MW). Pasokan listrik itu berasal dari beroperasinya sejumlah pembangkit listrik, di antaranya Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan di Amurang, Minahasa Selatan, dengan kemampuan pasok hingga mencapai 120 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Engine (PLTG) Gorontalo Peaker dengan kapasitas mampu 100 MW.

Beban listrik pada sistem kelistrikan di Wilayah Suluttenggo, saat ini rata-rata mencapai 325 MW. Sedangkan daya pembangkit 395 MW, atau ada kelebihan daya sekitar 70 MW. (asp)

PLN dinobatkan jadi perusahaan listrik terbaik se-Asia Tenggara dan Asia Selatan mendukung transisi ekonomi rendah karbon

Keren, PLN Jadi Perusahaan Listrik Terbaik Asia Tenggara dan Selatan

PLN terpilih dari 50 perusahaan listrik di dunia dengan capaian apik.

img_title
VIVA.co.id
8 Juli 2020