Monica Puig, Si Cantik Penguasa Tenis Olimpiade Rio 2016

Monica Puig, peraih medali emas tenis tunggal putri Olimpiade 2016
Sumber :
  • REUTERS/Toby Melville

VIVA.co.id – Cabang tenis dari nomor tunggal putri di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro telah mendapatkan juara. Dia adalah petenis cantik asal Puerto Rico, Monica Puig.

Monica meraih medali emas Olimpiade 2016 setelah mengandaskan perlawanan petenis Jerman, Angelique Kerber, di babak final. Sengitnya permainan kedua petenis ini memaksa keduanya harus memainkan tiga game.

Dengan demikian, Kerber menjadi peraih medali perak. Sedangkan medali perunggu, diraih petenis asal Republik Ceko, Petra Kvitova, yang mengalahkan wakil Amerika Serikat, Madison Keys, dua game langsung.

Dengan gelar juara yang diraih Monica, bisa dibilang ini sebuah kejutan. Sebab, petenis kelahiran Hato Rey, San Juan, Puerto Rico ini adalah petenis berperingkat 33 dunia WTA.

Sebelum menjadi ratu di Olimpiade 2016, di putaran pertama, Monica mengalahkan petenis Slovenia, Polona Hercog, dua set langsung. Hasil tersebut mengantarkannya ke putaran berikut untuk menghadapi Anastasia Pavlyuchenkova. Petenis Rusia itu pun kandas dua game langsung.

Nasib baik terus mengiringi perjalanan Monica di putara ketiga, saat mengatasi perlawanan atlet asal Spanyol, Gabrine Muguruza, yang disingkirkannya dua game langsung. Laura SIegemund asal Jerman, jadi korban Monica di perempat final.

Di semifinal, lawan yang dihadapi dara cantik 22 tahun ini semakin berat. Petenis yang pernah menjadi peringkat 2 dunia asal Republik Ceko, Petra Kvitova, menjadi lawan berikut. Pertandingan sengit diprediksi akan tersaji di lapangan.

Dan benar saja, Monica dan Kvitova harus memainkan tiga game untuk menentukan pemenang. Monica pun sukses melewati babak ini.

Monica jelas bukan nama yang diprediksi akan menjadi peraih emas Olimpiade 2016. Mengingat nama-nama besar juga ambil bagian di pesta olahraga ini.

Roger Federer Segera Tentukan Masa Depannya di Dunia Tenis

Selain Monica, ada sembilan atlet lain yang ikut bertanding. Mereka adalah Serena Williams, Angelique Kerber, Ana Ivanovic, Ekaterina Makarova, Venus Williams, Petra Kvitova, Eugenie Bouchard, Stephanie Vogt dan Gabrine Muguruza.

Monica menandai turnamen pertamanya saat berusia 14 tahun di Prince Cup. Di tahun berikutnya, dia tampil mengejutkan di Costa Rica Bowl mengalahkan Eugenie Bouchard. 

Serena Williams Tergusur dari Rangking 50 Besar Dunia

Performa impresif terus ditunjukkan Monica. Pada 2011, dia menjuarai Junior Slam di Melbourne. Kenaikan peringkat pun dirasakannya. Pada 2012, Monica menembus 200 besar dunia, setahun kemudian namanya ada di 100 besar. 

Pada 2014 lalu, wanita bertinggi 170 cm ini memainkan dan memenangkan final WTA pertamanya, di Strasbourg, dengan mengalahkan Silvia Soler Espinosa. Kemenangan ini mengantarkannya menembus peringkat 41 dunia.

Polemik Vaksin COVID-19, Djokovic Dideportasi dari Australia

Kini, Monica  menjadi petenis non-unggulan kedua yang memenangkan medali di Olimpiade setelah Alicia Molik, yang meraih medali perunggu di Olimpiade Athena. Monica pun menahbiskan dirinya sebagai atlet pertama yang mewakili Puerto Rico sebagai peraih medali emas

Fakta lain dari Monica setelah menjuarai Olimpiade 2016 adalah sebagai perwakilan dari Amerika Latin pertama yang memenangkan medali emas di nomor tunggal dan menjadi yang kedua memenangkan medali setelah Gabriela Sabatini, peraih perak di Olimpiade 1988. (one)
 

Petenis Jepang, Naomi Osaka

Simpati Andy Murray Buat Naomi Osaka yang Dicemooh Penonton

Andy Murray menyatakan simpati untuk Naomi Osaka setelah dia dicemooh dengan ejekan dalam kekalahan babak kedua Indian Wells, akhir pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022