Parfi Siap Gelar Kongres di Lombok
- dok.ist
VIVA.co.id – Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) segera menggelar kongres ke-15 pada 26 Agustus mendatang di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Banyak sudah keperluan yang disiapkan oleh pihak Parfi untuk menggelar kongres yang akan dihadiri ratusan artis itu.
Ketua penjaringan dan administrator Parfi, Aditya Yusma, mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi melalui media sosial dan temu anggota Parfi. "Persiapan sudah matang dan sosialisasi sudah dilakukan lewat media sosial," ucap Aditya, Sabtu 13 Agustus 2016.
Dalam kongres besar ini sejumlah pihak dari artis maupun pihak yang berkecimpung di dunia film turut mendaftarkan diri. Hal itu diutarakan ketua Parfi, Gatot Brajamusti, melalui keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id.
“Calon kuat banyak, Alhamdulillah saya tidak merasa tersaingi maupun disaingi dengan banyaknya yang mencalonkan diri. Saya malah bangga, karena itu berarti Parfi digandrungi," ucap pria yang akrab disapa Aa Gatot itu.
Aa Gatot mengingatkan kepada pihak yang ingin mengajukan diri untuk melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan panitia penyelenggara Parfi. Meski dirinya saat ini sebagai inkumben tak menutup kemungkinan mendukung calon lainnya.
“Siapapun yang akan menjadi ketua nantinya, sebagai incumbent saya tetap menyokong dan mendukung siapapun itu dan tidak pandang bulu dengan catatan calon tersebut memenuhi syarat yang sudah ditentukan,” tambahnya.
Sementara itu perihal isu Parfi yang disebut telah mati suri, dirinya langsung membantahnya. Diakuinya di bawah kepengurusannya Parfi sudah melakukan banyak program, baik di pusat mau pun di daerah.
"Konsolidasi ke daerah terus dilakukan, sepanjang kepengurusan sudah ada beberapa cabang dan DPD yang tadinya enggak ada sekarang ada. Dari 24 provinsi sekarang sudah ada 36 cabang. Itu berarti ada perkembangan," lanjut dia.
(ren)
Ridwan Kamil Dorong Industri Film di Jawa Barat Jadi Sumber Ekonomi dan Diplomasi Budaya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong industri film semakin maju sehingga menjadi sumber ekonomi dan dijadikan diplomasi budaya tingkat tinggi.
