Indonesia Property Expo, BTN Sebar Belasan Promo
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – PT Bank Tabungan Negara (BTN) menawarkan 17 promosi dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 RI. Promo tersebut diberikan sekaligus juga menyambut Hari Perumahan Nasional (HPN) yang jatuh pada 25 Agustus mendatang
Direktur BTN, Maryono saat membuka gelaran Indonesia Property Expo (IPEX) hari ini di JCC Senayan, menyampaikan, 17 promo tersebut mulai dari, bunga rendah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non subsidi sebesar 5,1 hingga 7,1 persen. Kemudian, KPR subsidi dengan bunga lima persen dengan uang muka (DP) sebesar satu persen, tenor paling lama 25 tahun.
Ada pula, diskon asuransi perumahan sebesar 20 persen, diskon provisi 70 persen, diskon administrasi sebesar 71 persen, dan diskon harga jual sampai dengan 20 persen. Selain itu BTN juga memberikan promo persetujuan KPR dalam satu jam, bebas konsultasi desain rumah, persyaratan yang mudah dan layanan KPR online.
Lebih lanjut menurut dia, BTN menyiapkan hadiah mobil bagi peserta KPR, dan layanan prioritas bagi nasabahnya.
Dia berharap, masyarakat memanfaatkan berbagai macam promo ini. Terlebih lagi dalam acara IPEX banyak pengembang yang menawarkan paket menarik untuk perumahan.
"Acara ini diikui 300 pengembang. Total rumah dan apartemen yang ditawarkan 60.000 unit, 100 pengembang untuk rumah subsisdi 40.000 unit. Untuk nonsubsidi ada 60.000 unit rumah," kata Maryono, Sabtu 13 Agustus 2016.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyambut baik fasilitas yang diberikan BTN.
Dia pun berharap, baik para pengembang maupun masyarakat dapat memanfaatkan promo ini. Sehingga, rasio kepemilikan rumah masyarakat dapat meningkat.
"Dengan kerjasama ini menunjukan konsistensi BTN sebagai bank perumahan Indonesia. Kita buka bersama Indonesia property expo. Merdeka!," ucap Basuki.
(ren)
Maruarar Sirait Minta KPK Berikan Tanah Bekas Koruptor Dibangun jadi Perumahan Rakyat
Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan tanah bekas koruptor agar dibangun perumahan rakyat.
