Wapres JK Beberkan Manfaat Holding BUMN
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Pemerintah ingin bentuk lima perusahaan induk (holding) bagi Badan-badan Usaha Milik Negara dalam waktu dekat. Maka, akan ada sejumlah BUMN yang dilebur, terutama di sektor minyak dan gas (energi), pertambangan, jalan tol, jasa keuangan, dan perumahan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tujuan pembentukan holding adalah untuk menyatukan perusahaan-perusahaan yang bisnisnya sejenis supaya memudahkan koordinasi. Itu juga untuk mencegah terjadinya tumpang tindih investasi.
"Contohnya saja, antara Perusahan Gas Negara dan Pertamina. PGN bikin pipa gas di lain pihak di dekatnya ada Pertamina. kalau sudah di-holding tidak lagi seperti itu," ujar JK sapaan Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat 12 Agustus 2016.
Tak hanya soal minyak dan energi. Bidang lainnya juga akan disasar pemerintah, seperti perbankan. JK mencontohkan, digabung maka bank-bank pemerintah tidak akan lagi saling bersaing dalam memberikan bunga deposito kepada nasabah.
"Bank tidak lagi bersaing dalam hal memberikan bunga deposito. Sehingga bunga deposito bisa lebih tertata, lebih baik, untuk kepentingan ekonomi nasional. Itu gunanya ada holding. Termasuk mempermudah pengawasannya dan ada benchmarking-nya," lanjut JK.
Seperti diketahui, hingga akhir 2016, Kementerian BUMN menargetkan adanya tujuh holding BUMN yang dapat direalisasikan. Ada dua tambahan holding sejenis yaitu BUMN di bidang pangan dan maritim, namun sampai sekarang keduanya masih dikaji secara mendalam.
Pemerintah berharap dengan terbentuknya holding dapat meningkatkan kinerja BUMN. Selain itu, BUMN yang sudah tergabung dalam holding juga dapat meningkatkan keuntungannya di masa yang akan datang.
(ren)