2020, OLED Akan Gantikan LCD untuk Layar Smartphone
- www.venturebeat.com
VIVA.co.id – Selama hampir 15 tahun, layar smartphone selalu mengandalkan teknologi LCD. Namun, dalam empat tahun ke depan, dominasi Liquid Crystal Display (LCD) akan dikalahkan oleh Organic Light Emitting Diode (OLED).
Ini merupakan prediksi dari laporan yang dipaparkan oleh IHS Markit. Perusahaan riset teknologi itu menganggap, dominasi LCD akan mulai tergantikan oleh teknologi OLED pada 2020.
Layar AMOLED, dengan teknologi backplane low-teperature polysilicon (LTPS), akan menguasai sepertiga layar smartphone yang dikapalkan pada 2020. Itu sama dengan pangsa pasar sekitar 36 persen.
Angka ini akan menjadikan AMOLED sebagai teknologi layar yang paling banyak dipakai di tahun itu, mengalahkan a-Si (amorphous silicon) thin-film transistor (TFT) LCD dan layar LTPS TFT LCD.
"OLED merupakan teknologi yang cukup atraktif untuk digunakan di smartphone. Meskipun dalam pembuatnnya lebih sulit, menggunakan material dan proses kimia yang lebih rumit," ujar David Hsieh, senior director IHS Markit.
Dikatakannya, layar OLED tidak hanya lebih tipis dan ringan ketimbang LCD, tetapi juga memberikan performa warna gambar yang lebih baik. Bahkan, OLED memungkinkan vendor untuk bisa membuat desain smartphone yang lebih inovatif.
Di pasaran, Samsung telah mengadopsi teknologi OLED di smartphonenya. Vendor lain yang dikabarkan tertarik adalah Huawei, Oppo, Vivo, Meizu, dan brand lainnya.
Apple juga dikabarkan akan menggunakan OLED dalam iPhone terbarunya. Jika Apple jadi mengadopsi OLED, ini akan menjadi sejarah besar bagi OLED di industri layar smartphone. Demikian dikatakan Hsieh.
Melihat potensi yang menjanjikan dari OLED, vendor display seperti Samsung, LG, JDI, BOE, Tianma, GVO, Truly, dan CSOT, langsung bergerak dan meningkatkan kapasitas pabrikan AMOLED mereka, termasuk penambahan sumber daya dan pengembangan teknologi.
Menurut Hsieh, kapasitas pabrikan AMOLED akan meningkat dari lima juta meter persegi di 2014, menjadi 30 juta meter persegi pada 2020.
"Banyak pabrikan layar yang berinvestasi pada LTPS LCD, karena diduga akan mengambil alih kuasa teknologi a-Si. Namun, beberapa pabrikan memutuskan untuk menundanya, terutama pabrikan China, agar mereka bisa mengalihkan rencana semula. Mereka mulai menyadari jika penetrasi OLED semakin lama makin meningkat, lebih besar ketimbang yang diharapkan sebelumnya," papar Hsieh. (asp)