Indonesia Terancam Krisis Petani
- tembakau
VIVA.co.id - Minat masyarakat, khususnya generasi muda untuk menjadi petani semakin menipis. Rendahnya minat menjadi petani lantaran citra profesi petani yang identik dengan kemiskinan.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Siswoyo mengatakan, perlu rebranding (pencitraan ulang) tentang profesi petani. Menurut dia, Kementerian Pertanian sedang melakukan program untuk pencitraan tersebut.
"(Profesi) petani sekarang kurang menarik karena dia bukan pembuat harga, tapi penerima harga. Selain itu, jaringan pemasar yang panjang yang ujungnya merugikan petani. Itu harus diperpendek," katanya dalam acara Ulasan Kajian Studi Regenerasi Petani Indonesia 2016, dan Peluncuran Duta Petani Muda 2016 di Bakoel Koffie, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2016.
Dia menilai, kebutuhan dasar untuk mengatasi persoalan darurat regenerasi tani Indonesia adalah dengan pendekatan dalam bidang pendidikan. Program Pertumbuhan Wirausaha Muda Pertanian menjadi salah satu bentuk upaya pihaknya untuk mengubah pola pikir masyarakat, dan menciptakan regenerasi petani, sekaligus menciptakan wirausaha tani.
Sehingga, dalam program tersebut peserta tidak dituntut untuk dapat mengolah lahan. Program akan lebih ke arah membimbing, mengawal generasi muda mengembangkan sektor pertanian dengan segala pendekatan.
"Kita didik, latih, magang-kan, beri stimulan modal, mereka kita kawal selama tiga tahun. Diharapkan pada tahun ketiga mereka sudah mandiri."
(mus)