Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Transaksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini diperkirakan akan terkoreksi tipis, lantaran minimnya sentimen positif yang dapat memberi kekuatan bagi rupiah atas melawan dolar.

"Pola yang sama, kami nilai masih akan dapat terjadi di tengah minimnya sentimen. Rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.162 hingga Rp13.108. Tetap cermati sentimen yang ada," kata analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam risetnya di Jakarta, Rabu 10 Agustus 2016.

Menurut dia, rupiah cenderung bergerak sideways atau cenderung tipis pada perdagangan kemarin. Meski sejumlah mata uang mulai bangkit terhadap laju dolar, namun masih belum adanya sentimen khusus yang mampu menopang laju rupiah. Pelaku pasar masih wait and see sehingga menyebabkan laju rupiah cenderung konsolidasi.

Di samping itu, usai mengalami penguatan, laju dolar cenderung bergerak datar pada perdagangan semalam, meski rilis data ketenagakerjaan AS berada di atas ekspektasi.

Penguatan Rupiah Dihantui Sentimen Negatif Ekonom Global
"Keadaan itu gagal membuat dolar bertahan di zona hijaunya," lanjut dia.

Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat
Selain itu, kata Reza, penguatan pada rupiah terbatas seiring dengan antisipasi pelaku pasar terhadap rilis penjualan ritel yang diperkirakan tumbuh melambat.

Menkeu Rombak Asumsi Nilai Tukar Rupiah di APBN-P 2016
(ren)

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016