Sunat APBN, Proyek Infrastruktur Migas Ditunda Tahun Depan
- REUTERS
VIVA.co.id - Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan, akan memangkas anggaran kementerian dan lembaga (K/L) sebanyak Rp65 triliun. Anggaran kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diperkirakan akan dipangkas sebesar Rp900 miliar.
Menanggapi itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengatakan bahwa imbas dari pemangkasan itu akan berdampak kepada bergesernya rencana program infrastruktur migas yang harusnya dilakukan tahun ini namun dilakukan tahun depan.
"Dengan pemotongan anggaran 2016, beberapa program infrastuktur migas akan digeser ke tahun depan, yang tahun ini untuk program yang baru FEED (Front End Engineering Design) kita geser (ke tahun depan)," kata Wirat di kantor Kementerian ESDM, Selasa 9 Agustus 2016.
Meski demikian, menurut Wirat, untuk program yang sudah memasuki masa konstruksi tidak akan dilakukan penundaan atau diberhentikan pengerjaannya. "Yang sudah konstruksi tidak akan ditunda, seperti jargas (jaringan gas), pipa, dan lain-lain," Terang Wirat.
Wirat menjelaskan bahwa proyek yang ditunda adalah untuk proyek pembangunan tangki LPG (Liquified Petroleum Gas) yang rencananya akan dibangun di wilayah Ambon, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Menurut Wirat, biaya investasi pembangunan tangki gas elpiji tersebut berbeda-beda di setiap lokasinya. Yang jelas, katanya, program yang sudah masuk masa konstruksi tidak akan ditunda.
"Kalau Investasi per lokasi beda-beda, karena kalau beda ukuran dan beda lokasi serta ketersediaan lahan, pasti kapasitas dan harganya beda-beda juga, ada yang US$40,50 miliar dan lain-lain, tergantung lokasi," tutur dia.
(ren)