Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?
Selasa, 9 Agustus 2016 - 13:52 WIB
Sumber :
- Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengisyaratkan telah menerbitkan perpanjangan izin ekspor konsentrat yang diajukan PT Freeport Indonesia.
Hal itu diungkapkan, Menteri ESDM Arcandra Tahar, usai melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga :
2024, Blok Masela Siap Produksi?
"Sudah iya (perpanjangan izin ekspor), tunggu saja, sudah," singkatnya di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016.
Dia mengatakan, saat ini, pihaknya tengah mencari waktu yang tepat untuk menjelaskan hal ini ke publik. Ditegaskan pula, pemerintah tidak akan menutup-nutupi segala kebijakan yang akan dikeluarkan.
"Saya bukan tidak mau ngomong. Tapi kita tunggu saat yang pas, beritanya benar dan bapak-bapak puas," ujar dia.
Sebagai informasi, ‎PT Freeport Indonesia mengajukan permohonan kuota ekspor konsentrat tembaga mencapai 1,4 juta ton. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut sudah mengajukan permohonan perpanjangan izin ekspor sebelum hari raya Idul Fitri lalu.
Tetapi, belum diketahui pasti hingga saat ini apakah Kementerian ESDM sudah menerbitkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) itu. Rekomendasi itu menjadi acuan bagi Kementerian Perdagangan untuk menerbitkan izin ekspor.
Jika SPE tak dikeluarkan, PT Freeport Indonesia otomatis tak akan bisa mengirim konsentrat tembaga ke luar negeri. Sebab, pada 8 Agustus kemarin, izin ekspor tersebut berakhir.
Kalau pun diperpanjang, rekomendasi perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga bagi Freeport hanya sampai 12 Januari 2017. Sebab, awal 2017 berlaku larangan ekspor mineral konsentrat berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No.1 Tahun 2014.
Salah satu hal yang menjadi hambatan dalam menerbitkan, perpanjangan SPE, yakni terkait kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter) oleh PT Freeport Indonesia.
Freeport, saat ini diketahui sedang membangun smelter di Gresik, Jawa Timur. Smelter tersebut berkapasitas bahan baku dua juta ton konsentrat tembaga. Adapun investasi smelter yang dikeluarkan sekitar US$2,1 miliar. (asp)
Baca Juga :
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
Selama ini, hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :