Demam Olimpiade Landa Astronot di Stasiun Antariksa
- abcnews
VIVA.co.id - Dunia saat ini sedang demam Olimpiade. Pesta olahraga sejagad tersebut sudah dimulai di Brasil, sejak 5 Agustus 2016.
Tercatat, 10.500 atlet dari 206 negara berkompetisi di Olimpiade 2016 di Rio de Janiero tersebut, untuk memperebutkan 306 medali.
Demam Olimpiade tersebut, ternyata menggema hingga . Dikutip dari Space, Selasa 9 Agustus 2016, para astronot di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) juga dilanda demam Olimpiade.
Saat ini, astronot misi Ekspedidi 48 yang berada di ISS, berasal dari tiga negara, yakni Rusia, Jepang dan Amerika Serikat. Masing-masing astronot memberikan dukungan kepada negerinya.
Misalnya astronot perempuan, Kate Rubins memberikan dukungan ke kontingen AS melalui akun Twitter. Dukungan diberikan dengan menghubungkan kolaborasi internasional di antariksa dan kerja sama dalam ajang olah raga.
"Kami semua pastinya akan mendukung bangsa kami dalam kompetisi, tetapi kami akan merayakan semangat persaingan Olimpiade bersama-sama," kata Rubins. (asp)
Astronot perempuan itu bergabung dalam misi Ekspedisi 48 yang dikomandoi oleh Jeff Williams. Mereka yang tergabung dalam misi ini sempat bersemangat menghitung mundur pembukaan Olimpiade pada 5 Agustus lalu.
"Kami tahu Anda (atlet Olimpiade) menyiapkan diri secara fisik dan mental untuk kompetisi ini dan menjadikan diri Anda yang terbak di Rio membutuhkan fokus dan upaya yang keras," kata Williams yang berkebangsaan AS.
.@NASA astronauts on the @space_station want to wish #TeamUSA GOOD LUCK at #Rio2016!https://t.co/Y9CFKKLPbn
— U.S. Olympic Team (@TeamUSA) 4 Agustus 2016
Tak ingin kalah, astronot Jepang, Takuya Onishi juga mengirimkan pesan semangat ke kontingen Negeri Matahari Terbit yang berlaga di Olimpiade Rio. Dalam rekaman itu, Onishi mengirimkan pesan video dengan memakai kaos Olimpiade tim Jepang.
Sedangkan kosmonot Rusia, memang tak ikut arus mengirimkan pesan semangat seperti astronot Jepang. Kosmonot Rusia tercatat sudah sering memberikan pesan dukungan ke Olimpiade selama bertahun-tahun.
Sebelumnya pada Olimpiade di Sochi, Rusia beberapa tahun lalu, dua kosmonot Rusia mendukung atlet yang berlaga dengan berjalan di ruang hampa.