Anggaran Dipotong, BPS Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen
- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah tidak akan menurunkan pertumbuhan ekonomi di akhir tahun. Target 5,1 persen yang tercantum dalam asumsi Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 diyakini tetap tercapai.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, pemangkasan anggaran belanja negara hanya dilakukan pemerintah untuk pos-pos anggaran yang dinilai tidak produktif, sehingga target pertumbuhan ekonomi akhir tahun optimis dapat tercapai.
"Anggaran yang produktif tetap harus dijaga, artinya untuk pembangunan tetap dijaga, dan yang dikurangi (pemerintah) kan yang operasional, yang tidak berdampak besar pada kinerja," kata Suryamin, di kantor pusat BPS, Jumat, 5 Agustus 2016.
Selain itu, menurut Suryamin program pengampunan pajak atau tax amnesty juga akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi jika diinvestasikan pada sektor-sektor yang membutuhkan investasi besar dan produktif. Apalagi, jika target sebesar Rp165 triliun itu dapat tercapai 100 persen.
"Dan tentunya penting untuk penggunaannya dalam usaha, karena seperti tadi yang saya sajikan, peran dari pembentukan modal tetap bruto itu kan 33 persen, dan itu berasal dari pengeluaran pemerintah," katanya.