BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III akan Membaik
Jumat, 5 Agustus 2016 - 11:57 WIB
Sumber :
- REUTERS/Garry Lotulung
VIVA.co.id
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia naik menjadi 5,18 persen pada kuartal II tahun 2016. Â Kenaikan ini disebabkan adanya perbaikan ekonomi yang didukung oleh berbagai sektor dan adanya kenaikan belanja pemerintah.Â
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Kenaikan pertumbuhan ekonomi ini juga disebabkan oleh lonjakan transaksi masyarakat selama masa puasa dan Lebaran.
Berdasarkan kondisi itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tidak akan mengalami penurunan.Â
"Meskipun tidak ada puasa dan Lebaran (Kuartal III dan IV). Masih ada sumber pertumbuhan lain, seperti dari pertanian, dan industri manufaktur yang pertumbuhannya itu tidak sesaat," kata Suryamin di kantor pusat BPS, Jumat 5 Agustus 2016.Â
Selain itu, kebutuhan primer masyarakat seperti makanan hingga pakaian akan ikut mempertahankan pertumbuhan ekonomi.Â
"Karena kebutuhan itu masih terus berlanjut, kalau pakaian, bisa dua bulan sekali diganti, apalagi tadi saya sebutkan paket kebijakan pemerintah terus ditekankan untuk mendorong pertumbuhan," kata Suryamin.Â
Menurut dia alasan kuat kuartal III bisa lebih baik karena adanya Indeks Tendensi Bisnis Triwulan III yang dipredisi sebesar 109,06 yang artinya kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kondisi bisnis di semua lapangan usaha pada triwulan III-2016 diperkirakan mengalami peningkatan, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian. Sementara peningkatan kondisi bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi.
"Indeks Tendensi Konsumen masih cukup baik, untuk triwulan III, atau Juli Agustus - September, sehingga keadaan masih membaik dan mungkin akan lebih tinggi dari triwulan II," kata Suryamin.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Meskipun tidak ada puasa dan Lebaran (Kuartal III dan IV). Masih ada sumber pertumbuhan lain, seperti dari pertanian, dan industri manufaktur yang pertumbuhannya itu tidak sesaat," kata Suryamin di kantor pusat BPS, Jumat 5 Agustus 2016.Â