Penguatan Rupiah Dihantui Sentimen Negatif Ekonom Global

Teller menghitung uang dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat, menguat pada perdagangan akhir pekan ini, dibanding sesi sebelumnya kemarin. Meskipun penguatan tersebut belum menyentuk posisi pada awal pekan ini. 

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rat (Jisdor), Bank Indonesia, yang dikutip Jumat 5 Agustus 2016, rata-rata dolar AS di jual Rp13.125, lebih kuat dibanding sesi kemarin yaitu senilai Rp13.138 per dolar AS. 

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
Sementara itu pada awal pekan ini, Senin 1 Agustus lalu, dolar AS dijual senilai Rp13.080.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, ada sejumlah tantangan yang berisiko menekan rupiah pada akhir pekan ini. Antara lain, dengan dipangkasnya suku bunga Inggris dan adanya program stimulus moneter dari Bank of England (BoE) membuat poundsterling kian melemah dan dolar AS menguat.

"Kini rupiah tengah menguji level target batas bawah (support di area Rp13.134. Apabila mampu melewati support tersebut, Rupiah akan bergerak di range support Rp13.163 serta target batas atas (resistance) Rp13.134," ujarnya dalam risetnya, Jumat, 5 Agustus 2016.

Menurutnya, jelang pertemuan BoE terkait pemangkasan suku bunga serta rilis laporan inflasi kuartalan, dolar AS terlihat mulai melawan euro dan poundsterling dimana terlihat menguat terbatas sebesar masing-masing 0,16 persen dan 0,26 persen.

Sementara dari dalam negeri, kata Reza, belum adanya sentimen lainnya yang dapat menahan pelemahan rupiah membuat rupiah rentan melemah lebih lanjut.

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016