Pemangkasan Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur
Kamis, 4 Agustus 2016 - 16:36 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, telah menyampaikan dalam sidang kabinet untuk memangkas anggaran kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp65 triliun dan transfer daerah dipangkas sebesar Rp68,8 triliun.
Ia memastikan pemangkasan anggaran tersebut tidak akan mengganggu proyek-proyek infrastruktur yang telah masuk masa kontrak atau sedang berjalan.
"Jadi presiden sudah melihat banyak sekali ruang untuk efisiensi apakah itu biaya perjalanan (dinas), dan dana operasional yang memang tidak prioritas, jadi tidak memotong hal-hal yang memang sudah menjadi prioritas pemerintah seperti infrastruktur," kata Sri Mulyani usai press conference penutupan acara World Islamic Economic Forum (WIEF), di JCC Senayan, Jakarta Kamis 4 Agustus 2016.
Menurut Sri, dengan penyesuaian tersebut diharapkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak akan meningkat. Sejauh ini, ia melihat perkembangan sisi pembiayaan akan semakin baik.
"Pembiayaan baik, dengan penyesuaian ini kami harap defisit tidak akan meningkat, kita masih melihat ruang defisit masih bisa dijaga dalam koridor defisit tidak akan di atas tiga persen," kata dia.
Di samping itu, Sri mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty. Sebab, penerapan kebijakan ini diyakini akan menyumbang pendapatan negara lebih baik.
"Saya rasa antusiasme dari mereka yang ingin berpartisipasi harus kami hargai. Seperti mengelola keuangan, kami harus selalu melihat kemungkinan sehingga tidak akan menimbulkan guncangan yang terlalu besar," tutur mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Baca Juga :
Ekonom Sebut Anggaran Pendidikan hingga Subsidi Energi Dipangkas Demi Makan Bergizi Gratis
Menurut Sri, dengan penyesuaian tersebut diharapkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak akan meningkat. Sejauh ini, ia melihat perkembangan sisi pembiayaan akan semakin baik.
"Pembiayaan baik, dengan penyesuaian ini kami harap defisit tidak akan meningkat, kita masih melihat ruang defisit masih bisa dijaga dalam koridor defisit tidak akan di atas tiga persen," kata dia.
Di samping itu, Sri mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty. Sebab, penerapan kebijakan ini diyakini akan menyumbang pendapatan negara lebih baik.
"Saya rasa antusiasme dari mereka yang ingin berpartisipasi harus kami hargai. Seperti mengelola keuangan, kami harus selalu melihat kemungkinan sehingga tidak akan menimbulkan guncangan yang terlalu besar," tutur mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Baca Juga :
Polri Gandeng BSSN Usut Dugaan Bocornya 6 Juta Data NPWP
Korps Bhayangkara menyelidiki dugaan kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bakal dilibatkan karena dinilai penting guna mempe
VIVA.co.id
24 September 2024
Baca Juga :