Jika Menguntungkan, BNI Kaji Buka Cabang di Malaysia
Kamis, 4 Agustus 2016 - 16:20 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Perbankan plat merah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan, pihaknya masih mengkaji untuk membuka cabang di Malaysia, menyusul tercapainya kesepakatan antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Bank Negara Malaysia.
Dengan kesepakatan itu perbankan nasional dapat mengajukan izin untuk membuka cabang di Negeri Jiran. Kesepakatan ini merupakan bagian dari penerapan Asean Banking Integration Framework .
Baca Juga :
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
Dengan kesepakatan itu perbankan nasional dapat mengajukan izin untuk membuka cabang di Negeri Jiran. Kesepakatan ini merupakan bagian dari penerapan Asean Banking Integration Framework .
"Soal Malaysia, kita sedang mengkaji, dan apabila menguntungkan pasti kita akan masuk," ujar Direktur Keuangan Bank BNI, Panji Irawan, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.
Namun Panji mengungkapkan, perseroan akan berfokus pada jaringan kantornya di Myanmar untuk meningkatkan bisnis luar negerinya. Perseroan menargetkan dapat meningkatkan lisensi jaringan kantornya di Myanmar dari kantor perwakilan menjadi kantor cabang penuh pada akhir tahun ini.
"Myanmar yang kita punya kantor perwakilan itu kemungkinan besar akan duluan kita tingkatkan jadi kantor cabang penuh. Ini secepatnya, dalam waktu dekat, kita akan putuskan," tuturnya.
Selain Myanmar dan Malaysia, Panji juga menuturkan, perseroan mengincar untuk membuka kantor cabang di Vietnam, India, Australia, bahkan Arab Saudi. Negara-negara tersebut juga sudah masuk dalam kajian perseroan untuk mengembangkan bisnisnya di luar negeri.
"Kita punya semangat untuk masuk di Asean. Semangat kita ini tentunya sejalan dengan masyarakat ekonomi Asean," tuturnya.
Sebagai informasi, dalam kesepakatan antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Bank Negara Malaysia ini bank-bank asal Indonesia yang masuk kategori
qualified Asean bank
dapat mengajukan izin untuk mendirikan kantor cabang penuh di Negeri Jiran. Sementara bank yang masuk dalam kategori QAB ini baru bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV atau bank dengan modal inti di atas Rp30 triliun.
Saat ini bank-bank nasional yang masuk dalam kategori kelompok bank BUKU IV terdiri dari empat bank, antara lain Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, BNI, dan Bank Central Asia. Namun dari empat bank tersebut yang paling berkeinginan untuk membuka kantornya di Malaysia adalah BNI dan Bank Mandiri.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Soal Malaysia, kita sedang mengkaji, dan apabila menguntungkan pasti kita akan masuk," ujar Direktur Keuangan Bank BNI, Panji Irawan, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.