Harga Timah Anjlok, Emiten Pelat Merah Ini Merugi

Pertambangan Timah
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
- Kinerja Emiten pelat merah Kinerja PT Timah Tbk memang tidak berjalan mulus tahun ini. Sebab, pada kuartal pertama, perseroan membukukan kerugian bersih yang meningkat menjadi Rp138,8 miliar.

Direktur Utama PT Timah Tbk, Riza Pahlevi menjelaskan, selain kondisi global yang masih bergejolak sehingga mempengaruhi berbagai sektor industri, buruknya kinerja keuangan perseroan lantaran anjloknya harga komoditas timah.

"Masalahnya harga di triwulan pertama sudah sulit, sekitar US$13 ribu per ton," tuturnya di di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.

Reza mengatakan, perseroan harus terpaksa menurunkan produksi. Tercatat di kuartal pertama produksi biji timah turun dari 6.653 ton diperiode yang sama tahun lalu menjadi 3.405 ton dan produksi logam timah turun dari 7.057 ton menjadi 4.205 ton.

Dalam memperbaiki kinerja, Riza mengaku perseroan akan meningkatkan porduksi di semester kedua tahun ini. Seiring dengan hal itu, dirinya juga yakin harga timah akan kembali meningkat dikisaran US$18 ribu per ton.
IHSG Dibuka Memerah, Kinerja Emiten Kuartal III-2024 Jadi Sorotan

"Jadi harapan kita bisa kejar produksi, tapi untuk melebihi tahun lalu sulit, kita kejar minimal sama. Kita akan tambah alata produksi dan pengawasan lebih ketat sehingga kita bisa memastikan peningkatan produksi diakhir tahun," tuturnya.
Cetak Laba Naik 60,7 % Semester I-2024, Rukun Raharja Komitmen Perkuat Infrastruktur Energi Nasional

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kinerja dari anak usahanya yakni PT Rumah Sakit Bakti Timah dan PT Timah Industri. Sebab kedua anak usaha tersebut memiliki sumbangsih pendapatan yang cukup tinggi bagi perseroan.
Kuartal II-2024, Rukun Raharja Cetak Laba Bersih Naik 60 Persen

"Timah Industri sudah jalan, karena land produksinya sudah jadi, Rumah Sakit Bakti Timah juga sudah profit sebenarnya. Jadi kita targetkan 10 persen pendapatan dari anak perusahaan," tuturnya.
Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

miten manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)membidik peluang pasar industri electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024