Ada Potensi Bahan Bakar Tersembunyi di Bawah Samudera

Astronot NASA berlatih di dasar laut
Sumber :
  • NASA

VIVA.co.id - Peneliti telah menemukan potensi sumber daya yang tersembunyi di bawah dasar laut. Studi peneliti Amerika Serikat menemukan potensi sumber gas hidrogen di dekat lempeng tektonik di bawah dasar laut.

Dikutip dari Laboratory News, Kamis 4 Agustus 2016, ilmuwan mengatakan gas hidrogen jika dalam jumlah yang besar maka akan bisa dimanfaatkan untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Dalam studinya, untuk sampai menemukan potensi itu, tim peneliti menggunakan permodelan yang menunjukkan produksi gas hidrogen di bawah samudera. Kemudian peneliti menemukan, produksi gas hidrogen di bawah laut setidaknya punya kekuatan yang lebih banyak dibandingkan gas hidrogen yang diproduksi di bawah benua.

Produksi Gas PHE Lampaui Target 2016, Ini Pendorongnya

Perkiraaan potensi gas hidrogen di bawah laut itu mempertimbangkan adanya pengaruh lempeng tektonik yang menyebar dan ketebalan batu serpentinisasi, yaitu batuan yang diciptakan secara kimia kemudian diubah air melalui penyebaran lempeng tektonik.

Molekul gas hidrogen diproduksi oleh produk serpentisasi batuan. Peneliti mengatakan, menambang gas hidrogen itu akan menghilangkan hambatan memisahkan mereka dari air, dan dengan demikian, proses itu lebih efisien sebelum nantinya membakar gas itu sebagai bahan bakar.

"Model kami memprediksi jumlah besar gas hidrogen yang mungkin bisa terbentuk dalam lempeng tektonik menyebar cepat," kata Stacey L Worman, peneliti Universitas Texas.

Daerah lempeng yang dimaksud itu merupakan area yang secara kolektif mendasari setengah dari pegunungan di dalam air.

Jika akurasi model tersebut terkonfirmasi, maka itu akan memberikan wawasan bagaimana gas hidrogen bisa mendukung kehidupan dalam lingkungan yang ekstrem, apakah di dasar laut atau di planet yang jauh.

Sedangkan profesor dari Duke University, North Carolina, Amerika Serikat, Lincoln F Pratson menanggapi, manfaat utama dari studi tersebut yaitu memungkinkan menguji model berbasis lempeng bukan hanya untuk mengidentifikasi di mana gas hidrogen terbentuk di dalam dasar laut saja. Tapi juga bisa dipakai untuk mengidentifikasi tingkat dan skala total pembentukan gas hidrogen tersebut, apakah skalanya masif dan global.

Saat ini para ilmuwan sedang mendalami bagaimana pemanfaatan gas hidrogen itu bisa diterapkan setelah bisa diproduksi.