Pecinta Mega Pro Tumpah Ruah di Jakarta
- viva.co.id/Rendra
VIVA.co.id - Ratusan penggila Honda Mega Pro baru-baru ini meriuhkan lalu lintas Buaran, Jakarta Timur. Mereka datang dari segala penjuru wilayah Jabodetabek, bahkan menjangkau Karawang dan sekitarnya.
Jika digambarkan, para biker tampak menggunakan kostum serba hitam, khas biker. Deru knalpot menggelegar. Sirine serta kerlip lampu hazard menemani aktivitas mereka membesut motor-motor kesayangan, meliuk-liuk sopan di padatnya lalu lintas.
Acara tersebut diinisiasi Mega Pro Lovers (Melovers) Indonesia, perkumpulan pencinta motor Mega Pro yang lahir dari media sosial Facebook.
Kelompok ini tak sektarian, karena juga menerima pembesut 'kuda besi' dari kompetitor sekalipun jika ingin mencari pertemanan. Tak heran jika kemudian Melovers Indonesia membesar dan memiliki banyak simpatisan di seantero nusantara.
"Acara ini memang sengaja digelar dan dimanfaatkan para anggota untuk silaturahmi. Terlebih, kopi darat yang melibatkan banyak anggota memang jarang dilakukan, karena memang kami memfokuskan diri untuk berkomunikasi melalui Facebook," kata Beppe, salah seorang panitia halal bihalal Melovers Indonesia 2016, kepada VIVA.co.id, di acara tersebut.
Menurt Bayu Dagu, salah seorang panitia, meski kegiatan rutin serupa jarang dilakukan, namun ada tradisi guyub bersama di suatu momentum. Sedianya, ada wilayah-wilayah yang ditunjuk untuk menjadi tuan rumah dan mempersiapkan segala sesuatunya.
"Kalau halal bihalal kali ini kami Melovers Rawamangun yang kebagian repot. Nanti kalau ada acara lagi muter, mungkin wilayah (Melovers) lainnya," kata Bayu.
Menurut Eko, anggota Melovers Indonesia Jakarta Utara, kelompok yang ada sejak debut New Mega Pro itu terbilang positif bagi dirinya dan para anggotanya. Banyak para pencinta motor 'berkepala besar' itu yang kemudian tukar pikiran seputar motor, berbagi solusi, tips, tukar info onderdil, modifikasi, hingga ajang bisnis.
Besar usai pertengkaran
Ada satu yang menarik dari kelompok pencinta Mega Pro. Hingga kini, tak diketahui siapa orang pertama yang membuat fanpage Melovers Indonesia. Apalagi, kini fanpage itu menjadi besar dan dikenal banyak orang.
Menurut Leo, dedengkot Melovers Indonesia, awal mula kelompok ini berdiri sempat diwarnai perselisihan. Di mana, banyak biker fanatik dari merek lain yang juga kerap meramaikan fanpage Melovers Indonesia.
Akhirnya, fanpage kerap diisi perselisihan, saling hujat, ejek, menjatuhkan, dari para biker yang coba membela merek atau jenis yang disukainya.
Berawal dari sana, sejumlah orang termasuk Leo kemudian berinisiatif agar fanpage ini dapat dikelola dengan baik, tanpa menimbulkan konflik.
"Ada beberapa teman-teman sharing. Dulu memang tidak ada adminnya, tetapi setelah kami lihat ada adminnya, kami arahkan agar tidak terjadi bentrok antara para pencinta satu merek dengan merek lainnya," kata Leo kepada VIVA.co.id.
Pengguna Mega Pro tahun 2003 itu menyatakan, usai pengkondisian fanpage, pencinta motor bergaya street fighter itu semakin tampak ke permukaan. Para pencinta makin solid, hingga mulai membuka banyak ruang diskusi seputar motor tersebut. Beragam aksi touring di berbagai wilayah pun kemudian terlaksana berkat adanya fanpage Melovers Indonesia.
"Fanpage ini hadir 2010, setelah solid touring mulai jalan. Pertama kali cuma tujuh orang jalan ke Puncak (Bogor - Jawa Barat). Setelah itu kumpul makin banyak hingga seperti sekarang ini," kata Leo.
Ia menolak Melovers Indonesia disebut sebagai komunitas. Sebab, katanya, kelompok ini dibangun tanpa ada proses rekrutmen anggota. Selain itu, tak ada keterikatan dan adanya Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) seperti sebuah komunitas pada umumnya.
Berharap tak disuntik mati
Jika melihat data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), penjualan New Mega Pro di Tanah Air belakangan memprihatinkan. Angka-angka penjualan selalu receh, jauh dari penjualan motor keluarga Honda lainnya.
Sinyal ini pun dikhawatirkan para pencintanya jika New Mega Pro tak lama lagi lenyap dari peredaran, alias disuntik mati atau tak lagi diproduksi. Saat ini, sejumlah pencinta New Mega Pro memang mengeluhkan adanya sejumlah suku cadang yang mulai langka di pasaran.
"Keinginan kami yang pasti Honda tak hentikan Mega Pro, motor ini sangat terkenal di Indonesia, dan punya banyak penggemar setia," kata Leo.
Leo menuturkan, sejak awal motor ini diplot Astra Honda Motor di Indonesia, Mega Pro dikenal sebagai motor yang irit dari segi konsumsi bahan bakar dan hadir dengan harga jual yang terjangkau.
Maka itu, kata dia, justru Honda harus memanfaatkan nama besar Mega Pro untuk menguasai segmen sport ke depan, terlebih sepeninggal Honda Tiger yang sudah disuntik mati.
"Kami yakin Mega Pro banyak penggemar, maka itu ke depan Honda bisa melihat apa yang diinginkan para pencintanya sebelum produksi motor baru. Kami inginkan Mega Pro baru, yang lebih bertenaga, namun tanpa meninggalkan iritnya," kata Leo.
Sebenarnya, AHM sudah menjawab kekhawatiran para pencinta Mega Pro di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, di sebuah kesempatan di Makassar, Deputy Head Corporate Communication Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbudin mengakui jika memang permintaan untuk menghadirkan model baru dari Mega Pro cukup banyak.
Hal tersebut lantaran pencinta setia motor sport itu masih banyak, dan hampir tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Kami sadari memang pencinta setia Mega Pro memang cukup besar. Soal model baru, pokoknya ditunggu saja," kata Muhib kepada VIVA.co.id.
Dia menepis rumor yang menyebut Honda akan menyuntik mati model Mega Pro. Meski diakuinya penjualannya saat ini kecil, Honda juga sadar pencinta motor itu masih banyak. "Kami lihat pasarnya masih ada, jadi akan terus hadirkan," kata Muhib. (ase)