BI Prediksi Desember Puncak Inflasi 2016
- REUTERS/Darren Whiteside/Files
VIVA.co.id - Bank Indonesia (BI) memprediksi puncak inflasi pada tahun ini akan terjadi pada Desember mendatang, jelang hari raya Natal dan libur panjang di akhir tahun yang meningkatkan konsumsi masyarakat, dan pada akhirnya membuat ekspektasi pasar berlebih.
"Risiko inflasi biasanya Desember secara history," jelas Direktur Eksekutif Kebijakan Makro Ekonomi dan Moneter dari BI, Juda Agung, di Jakarta, Rabu 3 Agustus 2016.
Juda mengatakan, pola inflasi Juni maupun Juli setiap tahunnya memang biasanya menjadi puncak tertinggi inflasi. Namun, nyatanya inflasi Juni tercatat hanya 0,66 persen, sementara Juli lalu, hanya 0,69 persen.
Menurut dia, capaian tersebut memang semakin membuka ruang bagi otoritas moneter untuk kembali melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Namun, perkembangan ekonomi global dan domestik tetap menjadi prioritas yang akan dicermati.
"Memang kalau dilihat, disparitas harga di daerah cukup tinggi, bukan saja masalah produksi," ujar Juda.
Terlepas dari hal tersebut, BI, ditegaskan Juda, masih meyakini target inflasi yang dipatok sebesar empat plus minus satu persen akan tercapai. "Tetap berada di kisaran BI," kata dia.