Setelah Malaysia, Bank Mandiri Rambah Filipina dan Vietnam
Rabu, 3 Agustus 2016 - 15:42 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Perbankan pelat merah PT Bank Mandiri Tbk berencana memperlebar sayapnya untuk merambah pasar Asia Tenggara. Bank Mandiri akan segera membangun kantor cabang di sejumlah negara-negara tenggara.
Wakil Direktur Utama Mandiri, Sulaiman A. Arianto menyatakan, selain menunggu lisensi dari Bank Negara Malaysia, pihaknya tengah mengkaji bisnis ke Filipina, Vietnam dan Myanmar sebagai tindak lanjut pembukaan kantor cabang penuh.
Wakil Direktur Utama Mandiri, Sulaiman A. Arianto menyatakan, selain menunggu lisensi dari Bank Negara Malaysia, pihaknya tengah mengkaji bisnis ke Filipina, Vietnam dan Myanmar sebagai tindak lanjut pembukaan kantor cabang penuh.
"Saat ini kami tengah mengkaji kemungkinan untuk mengembangkan bisnis di tiga negara Asean lainnya, seperti Filipina, Vietnam dan Myanmar," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2016.
Untuk mewujudkan rencana tersebut perseroan sedang mempersiapkan platform pengembangan bisnis secara anorganik. "Kami sudah memiliki kantor di Hong Kong, Singapura, Shanghai, London, Cayman Island, Dili dan Malaysia," tuturnya.
Sulaiman mengungkapkan, rencana pengembangan bisnis di tiga negara tersebut akan menggandeng mitra lokal. "Kami akan membentuk tim untuk menjajaki potensi dan peluang di Filipina, Vietnam dan Myanmar," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Mandiri, Rohan Hafas mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan dana 300 juta ringgit untuk disetor ke Bank Negara Malaysia. "Kami mengikuti aturan kalau mau buka cabang berlisensi Malaysia, termasuk setor 300 juta ringgit," ucapnya.
Dia menegaskan, setoran dana senilai 300 juta ringgit itu untuk mendapatkan lisensi pembukaan kantor cabang dengan pelayanan perbankan secara penuh. "Kami sudah mengurus surat izin. Begitu selesai, kami setor 100 juta ringgit, kemudian bertahap sampai 300 juta ringgit di akhir tahun ini," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saat ini kami tengah mengkaji kemungkinan untuk mengembangkan bisnis di tiga negara Asean lainnya, seperti Filipina, Vietnam dan Myanmar," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2016.