Tak Ada Kenaikan Harga, Inflasi Agustus Rendah
- VIVAnews/R. Jihad Akbar.
VIVA.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi pada Juli 2016, tercatat sebesar 0,69 persen yang disumbang akibat bahan makanan hingga tarif transportasi saat Lebaran. Inflasi ini, naik dibanding dengan Juni 2016, yang tercatat sebesar 0,66 persen.
Deputi Bidang Statistik dan Distribusi Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, berdasarkan hal itu, dia memprediksi inflasi pada Agustus 2016 akan lebih rendah jika dibanding dengan bulan ini.
"Agustus, saya kira lebih rendah dari Juli, karena tidak ada dorongan yang kuat untuk inflasi (naik) Agustus," kata Sasmito di kantor pusat BPS, Senin 1 Agustus 2016.
Ia mengatakan, pada Agustus, justru banyak pergerakan uang akan mendorong inflasi semakin rendah. Mulai dari adanya penurunan harga gabah hingga tarif listrik yang diprediksi belum naik pada bulan ini.
"Karena musim panen ini kita lihat harga gabah turun, minimum stabillah, sehingga harga beras akan stabil, kalau gabah stabil. Listrik juga sudah enggak ada kenaikan, sehingga aman pada Agustus," kata dia.
Ia yakin, tidak ada kenaikan yang mendorong inflasi untuk naik lebih tinggi. Salah satunya, hanya biaya pendidikan untuk masuk ke perguruan tinggi.
"Kecuali paling biaya pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Karena, pada Juli sudah ada ini, yang dampaknya 0,01 persen adalah uang sekolah SD, SMA, dan bimbingan belajar. Mungkin pada Agustus, adalah buat perguruan tinggi," tutur dia. (asp)