Menteri Bambang Rekomendasi Saham Sektor Makanan dan Minuman

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id - Kondisi perekonomian global saat ini, sedang tidak menggembirakan bagi para pelaku pasar dunia, sehingga sulit untuk mendongkrak perekonomian di hampir seluruh negara di dunia.

Masyarakat Ditegaskan Harus dapat Manfaat Digitalisasi EkonomI Syariah

Perekonomian Indonesia secara tidak langsung juga bergantung pada kebijakan pemerintah Amerika Serikat, sehingga terkena imbas dari gejolak ekonomi global.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, peran investasi sangat penting bagi stabilitas perekonomian makro. Sebab, dengan banyaknya portofolio yang masuk ke pasar modal dapat mempercepat perekonomian dalam negeri.

Menurutnya, dalam pasar sektor pasar saham, tidak semua industri dalam kondisi tertekan. Ada beberapa sektor industri yang masih memiliki prospek cerah, seperti sektor konsumsi, khususnya makanan dan minuman (mamin).

"Yang masih jadi tulang punggung ekonomi kita, yang paling utama mamin di luar resto. Industri ini permintaannya bagus, kinerjanya juga lumayan secara industri. Kita harus mulai berpikir, industri mamin mungkin salah satu yang kita dorong secara global," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Senin 1 Agustus 2016.

Sebab, produk makanan minuman domestik yang diekspor di negara lain, juga menjadi produk favorit di negara ekspor. Bahkan, pabriknya telah ada di beberapa negara.

"Mereka sudah punya pabrik di Serbia, Sudan, dan Nigeria. Ini artinya, sudah jadi pemain global. Orang Saudi jatuh cinta sekali sama Indomie. Belum lagi, Kapal Api sampai Kacang Garuda," tuturnya.

Kemudian, lanjutnya, sektor transportasi dan komunikasi. Sebab, menurut catatannya, tiga perusahaan telekomukasi raksasa Indonesia masih memiliki profit yang besar.

Kendati begitu, Bambang menegaskan, hal yang disampaikan itu bukanlah rekomendasi untuk membeli saham tertentu. Tentu, harus melihat secara terperinci kinerja para emiten. "Sekali lagi, ini bukan promosi ya," ujarnya. (asp)