Belum Mengaspal di Jakarta, Apa Kabar AdaJek?

Salah satu pengemudi AdaJek
Sumber :
  • AdaJek

VIVA.co.id - Awal Juni lalu, layanan ojek online di Indonesia makin ramai, dengan kehadiran pendatang baru AdaJek.

Layanan ojek online besutan PT Ada Solusi Infotech itu menjanjikan akan mengaspal di jalanan pada bulan lalu. Tapi nyatanya, hingga kini layanan ojek online yang menyaingi Grab hingga Uber itu belum terlihat mengaspal di jalanan Ibu Kota Jakarta.

Terkait dengan hal itu, Chief Operating Officer (COO) PT Ada Solusi Infotech, Teguh Mubarakh menjelaskan, saat ini ojek online dengan warna khas ungu itu banyak terlihat di wilayah Bogor. Jakarta dan Bekasi memang menjadi wilayah target mereka yang akan menyusul kemudian.

"Alhamdulillah, tahap awal Bogor sudah mengaspal," ujar Teguh kepada VIVA.co.id dalam pesan singkat, Jumat 29 Juli 2016.

Teguh mengungkapkan, saat ini pengemudi yang telah terdaftar di AdaJek untuk wilayah Bogor sudah mencapai angka dua ribu. Kemudian, pengemudi yang telah mengambil atribut sekitar 500 pengemudi.

"Bagi rider yang sudah ambil atribut boleh langsung mengaspal dengan sistem stop and go. Tanpa terkecuali untuk daerah apa saja," ujar Teguh.

Dia mengatakan, untuk wilayah Bekasi, dalam waktu dekat pengemudi AdaJek akan mengaspal. Sementara itu, di wilayah Jakarta, diperkirakan sekitar akhir Agustus atau awal September.

Seperti pesaingnya yang menonjolkan kelebihan masing-masing, AdaJek pun punya keunggulan di sisi kemudahan bagi pengguna yang tidak punya ponsel pintar (smartphone).

Dengan sistem stop and go, penumpang bisa menghentikan “si ungu” di jalanan, tanpa memesan lewat aplikasi. AdaJek menamai keunggulan mereka adalah sistem “stop and go”.

Mengenal Penyuntik Dana Gojek

Sistem stop and go ini digunakan, ketika pengemudi menemukan pelanggan di jalan atau sebaliknya. Selanjutnya, si pengemudi akan memasukkan data tujuan si pelanggan di aplikasinya, dan perjalanan dimulai.

Teguh menuturkan, aplikasi untuk pelanggan masih akan tersedia pada September. "Karena kami mau masuk sistem offline rider dulu," kata Teguh.

Untuk tarif terbagi dua zona, yakni siang pukul 09.00-16.00 WIB dengan tarif per kilometer Rp2.500, dan malam atau rush hour pada pukul 16.00-09.00 WIB dengan tarif per kilometer Rp3.000.

"Dengan tarif awal lima kilometer pertama Rp10 ribu dan akumulasi apabila sudah lebih dari 5 kilometer pertama," ujar Teguh.