Belasan Basis Militer AS Bisa Lenyap Akibat Perubahan Iklim
- Jalopnik
VIVA.co.id - Basis militer Amerika Serikat di sepanjang Samudera Atlantik dan Teluk Meksiko serta Teluk Timur, AS dalam beberapa tahun ke depan, terancam lenyap.
Penyebabnya bukan ancaman milter musuh tapi akibat perubahan iklim dalam bentuk kenaikan permukaan laut.Â
Dikutip dari Seeker, Jumat 29 Juli 2016, hasil penelitian Union of Concerned Scientists (UCS) mengungkapkan, pangkalan militer AS di lokasi itu terancam dihantam banjir dahsyat dan badai besar akibat perubahan iklim.
Laporan UCS itu menyebutkan, sekitar 18 pangkalan militer dan dan aset strategis lainnya berisiko tenggelam dan lenyap. Pangkalan yang terancam tenggelam yaitu Naval Air Station Key West di Florida, Joint Base Langley-Eustis and NAS Oceana Dam Neck di Virginia, dan Marine Corps Recruit Depot (MCRD) di Pulau Parris, South Carolina.
"Sampai 2050, mayoritas lokasi itu akan dilanda banjir 10 kali lipat dari yang ada pada saat ini," jelas pemimpin analis studi dan konsultan ilmuwan UCS, Kristy Dahl.
Instalasi militer tersebut bakal kehilangan 575 sampai 95 persen daratan, termasuk area pengembangan maupun area yang sudah dipakai. Dahl mengatakan, dua dekade setelahnya, banjir di area pangkalan militer itu bisa terjadi sekali atau dua kali setiap hari.
Ilmuwan USC sampai pada kesimpulan tersebut setelah mereka menganalisa dua proyeksi kenaikan permukaan air laut dan dampaknya terhadap pangkalan militer AS dari Florida sampai Maine.
Dalam skenario pertama, analisa mengasumsikan tingkat mencairnya es moderat yang terus meningkat sepanjang waktu dan diproyeksikan tingkat muka laut naik 1,13 meter di atas tingkat permukaan laut pada 2012.
"Itu terjadi pada akhir abad ini," jelas ilmuwan dalam laporan mereka.
Kemudian, ilmuwan juga memiliki skenario lainnya, yang mengasumsikan hilangnya es secara cepat dan hal ini membuat kenaikan tinggi permukaan laut mencapai 1,9 meter di atas angka tingkat permukaan laut 2012.
"Itu akan terjadi di seluruh planet ini pada 2100," ujar ilmuwan.
Ilmuwan mengatakan tingkat permukaan laut telah meningkat 20 sentimeter sejak 1880, dan area Teluk Pantai dan Pantai Timur AS merupakan area yang punya kenaikan permukaan laut tergolong cepat.
Untuk mencegah risiko terburuk, beberapa pangkalan militer menjalankan penyesuaian peningkatan permukaan air laut. Misalnya pangkalan Langley Air Force Base di Virginia telah memasang pompa banjir dan membangun tembok pantai, guna melindungi beberapa bangunan.
Namun demikian, upaya itu tersebut tak menjamin bakal aman sepenuhnya. Sebab ilmuwan mengakui adanya kesenjangan besar antara langkah antisipasi yang diambil dengan apa yang seharusnya diperlukan.
"Pentagon mengetahui problem ini dan beberapa pangkalan sudah membuat upaya mengurangi risiko terkena dampak tersebut," jelas pemimpin studi dan analis senior program Climate and Energy di UCS, Erika Spanger-Siegfried.