Efek Sri Mulyani, Rupiah Masih Melanjutkan Penguatan
- ANTARA/Zabur Karuru
VIVA.co.id - Perdagangan transaksi nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diharapkan dapat mampu mempertahankan penguatannya hari ini. Sebab, banyak sentimen positif yang mampu mendukung rupiah untuk tetap melaju di zona hijau.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, menuturkan adanya "Sri Mulyani effect", menyebabkan laju rupiah berada di zona hijau pada perdagangan kemarin dengan naik 39 poin atau 0,3 persen ke Rp13.098 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Masih tingginya optimisme pelaku pasar terhadap kabinet baru khususnya Sri Mulyani membuat rupiah berada di tren positif di pekan ini," kata dia di Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016.
Tidak hanya itu, kemungkinan akan pelemahan dolar setelah data-data ekonominya kurang mendukung diharapkan dapat memberikan imbas positif bagi rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya.
"Rupiah hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp13.090 hingga Rp13.073 per dolar AS," tuturnya.
Di samping itu, Reza menjelaskan, meski rapat Bank Sentral AS menetapkan tingkat suku bunganya tidak berubah di kisaran level 0,25-0,5 persen di bulan Juli. Namun sentimen tersebut belum mampu bagi dolar untuk berbalik menguat pada perdagangan kemarin, setelah hanya bergerak datar terhadap euro, dolar Australia, dan poundsterling.
"Pertumbuhan perekonomian global yang terus dipangkas baik oleh IMF (Dana Moneter Internasional), maupun World Bank turut membuat dolar bergerak terbatas. Rupiah pun mampu mengambil kesempatan tersebut untuk kembali melanjutkan penguatannya," ujarnya.