Laba Bersih Maybank Indonesia Melonjak Lebih dari 100 Persen
- Rochimawati/ VIVA.co.id
VIVA.co.id - PT Bank Maybank Indonesia Tbk mengumumkan laba bersih setelah pajak melesat 121,2 persen menjadi Rp858 miliar pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2016 dari Rp388 miliar pada tahun lalu.
Â
Kinerja semester pertama 2016 terutama didukung dengan meningkatnya pendapatan bunga bersih, pertumbuhan pendapatan non bunga, upaya pengelolaan biaya secara berkelanjutan dan pencapaian kinerja Perbankan Syariah.
“Meskipun di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan, kami berhasil mencatat kinerja yang kuat dalam enam bulan pertama 2016. Kinerja yang kuat selama semester pertama 2016 merupakan bukti upaya kuat yang seluruh tim kami lakukan untuk mengejar pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan," kata Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Jumat 29 Juli 2016.Â
Maybank melaporkan kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 16.1 persen menjadi Rp3,6 triliun pada Juni 2016 dari Rp3,1 triliun pada periode tahun lalu. Kenaikan NII didorong kedisiplinan bank dalam penetapan bunga pinjaman dan pengelolaan pendanaan secara aktif.Â
Pendaptan non bunga bank naik sebesar 36,6 persen dari Rp1,1 triliun pada Juni 2015 menjadi Rp1,5 triliun pada Juni 2016. Kenaikan pendapatan non bunga diperoleh dari fee terkait dengan tresuri, fee bancasurrance bank, administrasi ritel, serta jasa lain yang diberikan Bank.
Sementara, perbankan syariah terus mencatat kinerja yang kuat pada paruh pertama 2016 dengan total pembiayaan tumbuh 46,3 persen dari Rp7,4 triliun pada Juni 2015 menjadi Rp10,8 triliun pada Juni 2016. Sementara total simpanan tumbuh 86,6 persen dari Rp5,1 triliun menjadi Rp9,6 triliun.Â
Laba bersih juga melesat sebesar 83,6 persen menjadi Rp196 miliar pada Juni 2016 dari Rp107 miliar pada Juni 2015. Total aset Perbankan Syariah naik 76,1 persen menjadi Rp170 triliun, memberikan kontribusi 10,5 persen dari total aset Bank.
Maybank juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 8,3 persen pada semester pertama 2016 dari Rp108,5 triliun pada Juni 2015Â menjadi Rp117,5 triliun pada Juni 2016.Â