Penjelasan Ilmiah atas Misteri Danau 'Merah Darah' di Iran

Danau Urmia di Iran yang tampak merah darah dari antariksa
Sumber :
  • NASA Earth Observatory

VIVA.co.id - Satelit di luar angkasa memotret perubahan signifikan dari Danau Urmia di Iran. Dari antariksa, danau tersebut terlihat berwarna merah darah dibanding beberapa bulan sebelumnya.

Dikutip dari Live Science, Kamis 28 Juli 2016, pengamatan pada 23 April 2016, danau tersebut terlihat hijau, tapi dalam pengamatan instrumen Moderate Resolution Imaging SPectroradiometer (MODIS) satelit Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada bulan ini, danau tersebut tampak merah darah.

Perubahan warna lingkungan ini ternyata disebabkan meningkatnya kadar garam pada danau yang didorong oleh banyaknya organisme penghasil pigmen merah. NASA mencatat tingkat konsentrasi garam di danau tersebut telah meningkat.

Selain itu, perubahan warna itu juga dipengaruhi oleh perubahan musim. Melelehnya salju dan hujan pada musim semi membuat danau tersebut menjadi air tawar dan menjaga kadar garam turun. Tapi saat musim panas berlangsung air tawar berhenti mengalir ke danau dan penguapan air itu meningkatkan kadar garam pada air di danau.

Pada kondisi tersebut, mikroorganisame tertentu yakni bakteri dan ganggang memenangi ekosistem danau. Peneliti Earth Observatory NASA menduga kuat keluarga bakteri Halobacteriaceae dan ganggang keluarga Dunaliella sebagai penyebab utama warna merah darah pada danau tersebut.

"Dalam kondisi kadar garam tinggi dan intensitasnya yang ringan, mikroalga tersebut mengubah (air) menjadi merah karena produksi pelindung karotenoid di dalam sel mikroorganisme itu," jelas Mohammad Tourian, ilmuwan University of Stuttgart, Jerman.

Peneliti Earth Observatory NASA mengatakan bakteri Halobacteriaceae juga bertanggung jawab atas berubahnya warna air menjadi merah delima maupun pink di berbagai belahan di dunia.

Supermoon Langka Muncul 15 November Dini Hari