Tugas Penting Mendag Baru
Kamis, 28 Juli 2016 - 08:09 WIB
Sumber :
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id - Enggartiasto Lukita yang baru dilantik menjadi Menteri Perdagangan RI oleh Presiden Joko Widodo sudah mendapat mandat khusus dari Presiden.
Dia mengatakan pekerjaan rumah utama sebagai menteri adalah pemenuhan kebutuhan pangan. Dia mendapatkan mandat dari presiden agar dalam waktu singkat menstabilkan harga pangan.
Dia juga diminta untuk segera melihat dan melaporkan perkembangan pembangunan pasar yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca Juga :
Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng
"Apa benar sudah selesai semua? Kalau toh belum selesai semua apa penyebabnya?" kata Enggar di kantor Kementerian Perdagangan setelah lakukan serah terima jabatan (sertijab) pada Rabu, 27 Juli 2016, malam.
Tugas lainnya untuk meningkatkan kapasitas kemampuan para pengusaha Indonesia dalam menghadapi ekspansi pasar asing ke Indonesia. Dia mengatakan pihak pemerintah telah melihat Indonesia berpotensi menjadi target pasar dunia karena penduduk yang banyak.
"Kita melihat penduduk kita yang besar menjadi potensi pasar dunia. Kita tidak bisa hentikan orang masuk. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pengusaha kita sendiri," ucapnya.
Menurutnya hal itu jangan dipandang sebagai ancaman semata, melainkan dilihat juga dari perspektif kesempatan usaha. Para pengusaha khususnya harus mampu melihat peluang-peluang yang ada itu.
Pekerjaan rumah selanjutnya, ia akan mengoreksi regulasi yang ada saat ini. Bila ada yang bisa untuk dideregulasi akan ia lakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dia mengungkapkan hal itu telah menjadi perintah Presiden.
"Bongkar semua itu regulasi yang dapat menghambat investasi para pengusaha," ungkapnya menirukan perintah Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi.
Pengusaha harus untung
Menurutnya, para pengusaha harus mendapat proyeksi keuntungan. Caranya yaitu dengan memberikan jaminan bisnis berkelanjutan. "Dunia usaha ini kita ajak bicara, ajak diskusi demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Kita beri jaminan kepada mereka. Mereka untung, tapi untungnya jangan gede-gede," tuturnya.
Selain regulasi atau kebijakan, yang menjadi perhatian untuk menggerakan capaian tugasnya adalah basis data. Dia mengatakan bahwa presiden telah menetapkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai acuan data perdagangan.
"Kita bisa lihat. Datanya beda-beda, kita tidak tahu data mana yang benar. Hanya satu badan, Pemerintah telah menetapkan hanya data BPS yang dapat digunakan," ujarnya.
Kemudian, selain PR domestik, Enggar memiliki PR internasional untuk melanjutkan peran aktif menteri sebelumnya Thomas Lembong di sektor perdagangan internasional.
"Kerja sama dengan asing kita lanjutkan. Apa yang sudah dilakukan beliau sangat kuat dalam hubungan internasional. Beliau telah melakukan langkah yang terbaik dan kita akan teruskan," ucapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya