Akses Video Chat Sedot Data Sampai 800 MB

Rabu, 27 Juli 2016 - 18:05 WIB
Oleh :
Ilustrasi membuat video.
Ilustrasi membuat video.
Sumber :
  • IT Portal
Photo Mini 1
VIVA.co.id
Baca Juga :
Layanan Streaming Kini Semakin Murah, Hadirkan Paket Bundling Seharga Rp4.100
- Tren penggunaan layanan
video chat
Baca Juga :
Spotify Umumkan PHK 1.500 Karyawannya
terus mengalami pertumbuhan di Indonesia. Berbagai merek, mulai dari CliponYu, Facebook Live, Periscope, Bigo Live, hingga Nono Live sudah bisa dinikmati pengguna internet Indonesia. Sebagai operator telekomunikasi, tentunya merasakan dari perkembangan tren digital tersebut.
Baca Juga :
Sukses di Layar Lebar, The Nun 2 Kini Mulai Bisa Ditonton Kapan Saja

Vice President Brand and Marketing Communication Smartfren,
Derrick Surya, menanggapi mengenai tren yang tengah mewabah secara perlahan-lahan di masyarakat Indonesia. Menurutnya, meski tengah tumbuh, tapi untuk konsumsi datanya masih jauh dari
streaming video.

"Kalau di jaringan kita (Smartfren), pelanggan lebih banyak konsumsi data untuk keperluan
video streaming,
apalagi waktu lebaran kemarin yang naik hingga 160 persen," ujar Derrick ditemui di Ocha & Bella, Menteng, Jakarta, Rabu 27 Juli 2016.


Sementara itu, untuk konsumsi data yang harus dipersiapkan oleh pelanggan untuk mengakses layanan video chat, seperti CliponYu. Derrick mengaku tak bisa membeberkannya. Namun ia bisa menggambarkan berapa yang estimasi data yang dikeluarkan pelanggan.


Dia mengatakan, bagi pelanggan Smartfren digratiskan untuk mengakses CliponYu dengan berlangganan paket Video Data Plan. Dengan paket tersebut, pelanggan Smartfren akan mendapatkan paket khusus dalam nonton
streaming
melalui akses YouTube, CliponYu dan KlikFilm.


"Kalau CliponYu kan kita kerja sama tapi kita bisa kemukakan. Tapi sebagai gambarannya, pelanggan mengakses layanan
video streaming
dengan kualitas HD yang waktunya sampai dua jam, itu bisa menghabiskan rata-rata sekitar 700-800 MB," ucapnya.



Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Derrick Surya, menanggapi mengenai tren yang tengah mewabah secara perlahan-lahan di masyarakat Indonesia. Menurutnya, meski tengah tumbuh, tapi untuk konsumsi datanya masih jauh dari
Halaman Selanjutnya