Komisi IX: IDI Hanya Gertak Pemerintah
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago menyesalkan sikap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menolak untuk melakukan dan memberikan vaksinasi ulang terhadap korban vaksin palsu. Dia mengingatkan bahwa sikap tersebut sama saja dengan menggertak pemerintah.
"Tugas IDI itu bukan sekedar melindungi anggotanya. Tapi, seharusnya memberikan punishment pada anggotanya yang melakukan kesalahan fatal," kata Irma di Kompleks Parlemen Jakarta, Jumat 22 Juli 2016.
Menurutnya, sikap IDI tersebut sama saja menggertak pemerintah dan tidak mau melakukan koreksi.
"Jangan defensif dong. Masa mengancam pemerintah. Harusnya bijak IDI itu," ujar Ketua DPP Nasdem ini.
Sebelumnya, pandangan senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem Amelia Anggraini. Apabila alasan IDI tolak terlibat vaksin ulang karena menilai perkara vaksin palsu ini memojokkan profesi dokter, Amelia menegaskan bahwa dokter bukan malaikat.?
"Tidak bijak, dokter bukan malaikat, mereka manusia biasa yang bisa saja salah. Kalaupun ada tenaga kesehatan yang terlibat, itu kan oknum. Bukan profesi yang di harus disalahkan," katanya.
Diberitakan sebelumnya IDI menolak melakukan imunisasi kepada anak menyusul mencuatnya kasus vaksin palsu. IDI menilai perkara ini memojokkan profesi dokter. Seperti diketahui, dari 23 tersangka kasus ini, beberapa diantaranya merupakan dokter. Menkes Nila F Moeloek menyebut kasus vaksin palsu merupakan tindak kriminal yang bukan mengatasnamakan profesi. (Webtorial)