Cara Jitu Berbicara dengan Anak Pembangkang
- pixabay/brett_handou
VIVA.co.id – Orangtua memang harus memiliki kesabaran ekstra saat menangani si kecil. Misalnya ketika si kecil sulit untuk diajak tidur, bahkan cenderung menolak. Belum lagi ketika dimintai tolong untuk membereskan mainan, anak tidak mendengarkan, mulai mengatakan alasan-alasan, bahkan membangkang. Maka tidak heran jika hal tersebut membuat banyak orangtua kewalahan.
Namun Anda tidak boleh putus asa, karena ada trik mudah untuk berkomunikasi dan membuat si kecil mau mendengarkan sekaligus menuruti perkataan Anda. Berikut cara mudah untuk membangun keharmonisan dengan si kecil, seperti dilansir dari laman Todaysparent.
1. Berikan si kecil keluasaan
Jika memungkinkan, biarkan si kecil dengan leluasa memilih apa yang menurutnya pas untuk dirinya. Hal tersebut bisa dimulai dari hal-hal sederhana, misalnya membiarkan ia memilih sendiri pakaian untuk tidurnya.
2. Biarkan ia menangis
Saat emosi si kecil mulai meluap, berikan kalimat dengan intonasi yang senetral mungkin. Bilang pada si kecil untuk menangis jika memang itu yang diinginkan. Namun, perlu diperhatikan jika tindakan si kecil sudah mulai menyakiti dirinya secara fisik. Hal tersebut harus segera Anda cegah.
3. Rencana
Aktivitas yang berubah-ubah membuat si kecil kesulitan beradaptasi. Untuk itu, berikan banyak pemberitahuan padanya di momen transisi antar aktivitas.
Berikan juga, si kecil waktu atau jeda saat akan melakukan aktivitas selanjutnya. Hal tersebut mencegah si kecil yang terburu-buru sehingga bisa menikmati aktivitasnya nanti.
4. Tunjukkan kasih sayang
Curahkan rasa sayang Anda, berikan juga banyak sentuhan, kontak mata dan beritahu dirinya bahwa Anda menyayanginya.
5. Disiplin
Berikan konsekuensi saat dirinya mulai tidak konsisten. Dengan begitu, si kecil akan berhenti mengeluarkan alasan-alasan untuk bermain atau beraktivitas sesuai keinginannya.
6. Kelompokkan aktivitas
Saat si kecil bertindak negatif, berikan julukan pada hal tersebut dengan kata "buruk". Sama halnya dengan tindakan positif, sehingga si kecil mampu membedakan mana yang baik untuk dilakukan.