Tonton Televisi Hambat Pertumbuhan Tulang Si Kecil

Ilustrasi menonton televisi
Sumber :
  • Pixabay/Mojzagrebinfo

VIVA.co.id – Selain gadget dan internet, televisi adalah salah satu benda yang tidak asing bagi anak-anak zaman sekarang. Anak-anak yang lahir pada era digital ini cenderung sulit lepas dari kebiasaan menonton televisi.

Siaran Berkualitas Jembatan Menuju Indonesia Emas

Anak-anak yang terlalu sering menonton televisi, diklaim berisiko mengalami pertumbuhan tulang yang tidak normal. Selain itu, aktivitas menonton televisi juga dapat memicu terjadinya osteoporosis dan patah tulang.

Dilansir dari laman Foxnews Senin, 18 Juli 2016, anak-anak yang kesehariannya dihabiskan dengan menonton televisi, akan berdampak pada proses pertumbuhan tulangnya di masa tumbuh kembang.

Akses Media Informasi Bergeser, Ini Alasan Masyarakat Masih Setia Menonton Televisi

Sebuah studi juga mengungkapkan bahwa anak yang menghabiskan waktunya di depan televisi, cenderung berisiko mengalami osteoporosis saat dewasa.

Proses pertumbuhan tulang terhenti ketika usianya menginjak 20 tahun, jika selama masa pertumbuhannya dihabiskan dengan menonton televisi, maka massa (bobot) tulangnya cenderung lebih rendah. Hal tersebut diungkapkan oleh para peneliti di Journal of Bone and Mineral Research pada 4 juli lalu.

Anak yang Kekurangan Vitamin D3 Berisiko Tinggi Mengalami Stunting

Penelitian tersebut pertama kali dilakukan 15 tahun lalu, ketika anak-anak mulai menggandrungi televisi, dan mulai berkembang menjadi konsumsi internet, gadget, dan aplikasi.

Penelitian yang di pimpin oleh Joanne A. McVeigh  dari Curtin University di Perth, Australia tersebut mengumpulkan data lebih dari 1.000 anak Australia yang berusia 5,8,10,14,17 dan 20 tahun yang rutin menonton televisi.

Penelitian tersebut menggabungkan anak dan remaja dalam tiga kelompok berdasarkan pola dan caranya menonton televisi.

Kelompok pertama sebanyak 20 persen, kedua sebanyak lebih dari 40 persen dan ketiga sebanyak 35 persen menghabiskan waktu selama 14 jam selama seminggu untuk menonton televisi.

Berdasarkan data tersebut, ditemukan bahwa anak yang berusia 20 sudah kecanduan menonton televisi. Selanjutnya, peneliti melakukan scan untuk melihat kandungan mineral tulang pada anak berusia 20 tahun melalui X-ray. Peneliti menemukan anak yang secara konsisten menonton tv dengan kadar tinggi, memiliki jumlah kandungan mineral tulang yang lebih rendah.

Untuk itu, sangat disarankan untuk anak di usia aktif saat tumbuh kembanganya untuk banyak bergerak. Hindari bermain di depan komputer, menonton tv atau hal lainnya yang lebih banyak melakukan aktivitas yang hanya duduk.

"Yang berkaitan dengan kesehatannya bukan acara menonton tv, tapi duduk yang dalam waktu lama saat momen tersebut berlangsung," ujar salah satu peneliti, Natalie Pearson, dari Exercise and Health Sciences, Loughborough University, U.K.

Pekan TV Fujian (Quanzhou)

Pekan TV Fujian, Pintu Baru Menuju Pemahaman Antarbudaya

Pekan TV Fujian (Quanzhou) Indonesia-Filipina-China 2024 adalah perayaan besar integrasi budaya dan penguatan hubungan antarnegara.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024