Pasarkan Produk Ekspor UMKM, Indonesia Gandeng Alibaba Group

Alibaba.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong mengatakan, saat ini sedang menggenjot ekspor produk makanan, seperti makanan ringan (snacks) dan minuman, serta produk perhiasan dan aksesoris. Upaya Ini dilakukan untuk mendiversifikasi ekspor yang selama ini cenderung barang mentah, seperti minyak sawit.

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Adapun pasar yang masih diincar pemerintah adalah Tiongkok, Thomas menilai penjualan produk ke Tiongkok masih cukup kuat, hanya saja produk yang ingin dijual memang sangat kurang dikenal. Untuk itu melalui kerja sama dengan e-commerce Tiongkok seperti Alibaba Group produk akan lebih dikenal.

"Saya pribadi sangat optimistis bahwa permintaan terhadap produk Indonesia akan cukup kuat di pasar Tiongkok," kata Thomas di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta usai mendeklarasikan resminya IUE-CEPA pada Senin malam, 17 Juli 2016.

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

Dia mengungkapkan, dengan kerja sama tersebut Usaha Menengah, Kecil, Mikro (UMKM) tidak perlu khawatir kalah saing, karena platform e-commerce paling bersahabat kepada perusahaan skala menengah atau bahkan kecil. 

Bahkan, Ia mencontohkan, pada beberapa usaha UMKM yang menggunakan e-commerce telah memiliki banyak kisah sukses, dimana usaha kecil menengah berhasil berpenetrasi ke banyak pasar.

Ekspor RI Juli 2024 Naik 6,55% ke US$22,21 Miliar, Ditopang Sektor Non Migas

"Jauh lebih gampang kalau online kan dibanding offline dengan datang secara fisik, mencoba proses prosedur di atas kertas. Jauh lebih gampang persyaratan dan kewajiban di online, dan juga menjangkau konsumen di online," ujarnya.

Dia mengungkapkan, situasi kerja sama dagang antara Indonesia dengan Tiongkok tak ubahnya seperti situasi kerja sama dengan Uni Eropa, karena kedua negara asing ini sama-sama masih terlibat dalam persoalan politik.

"Kondisi di Tiongkok saya kira mirip-mirip dengan kondisi di kawasan Eropa.” 

Seperti diketahui, permasalahan yang masih hangat melekat di Uni Eropa adalah masalah keluarnya Inggris dari Uni Eropa . Lalu, di Tiongkok adalah perang sengketa dengan Filipina terkait wilayah di Scarborough Shoal, Laut China Selatan.

(mus)

 

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024