Kudeta Militer Turki Tahan Reli Panjang Wall Street
- Reuters
VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat akhir pekan lalu waktu New York.
Seperti dikutip dari laman CNBC, Senin, 18 Juli 2016, penurunan indeks disebabkan karena kabar kudeta militer yang terjadi di Turki. Kabar tersebut membuat pelaku pasar terkejut dan sulit melanjutkan reli panjang yang telah terjadi sepanjang pekan lalu.
Kepala Strategis Pasar dari Wunderlich Securities Art Hogan mengungkapkan kabar terjadinya kudeta militer di Turki telah membuat reaksi spontan pelaku pasar. Padahal dalam enam hari terakhir perdagangan reguler indeks blue-chip telah meningkat cukup tajam.
“Kabar dari kudeta di Turki telah memukul kami, tapi ini tidak selalu menunjukan kondisi buruk pada senin nanti, dan memang pada Jumat pelaku pasar dapat dengan mudah mengatur perdagangannya,” jelas dia.
Pada akhir pekan lalu saham AS memang ditutup lebih rendah, namun beberapa masih catatatkan poin lebih tinggi. Seperti Dow Jones Industrial Average yang naik sekitar 10,14 poin atau 0,05 persen ke 18.516,55, dengan kontribusi perusahaan Nike dan Caterpillar.
Kemudian, Indeks S&P 500 ditutup 2,01 poin lebih rendah, atau turun 0,09 persen, ke 2,161.74, dengan di dorong enam sektor konsumen yang lebih rendah. Sementara Indeks Nasdaq berakhir 4,47 poin lebih rendah, atau turun 0,09 persen, ke 5,029.59.
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 843 juta unit saham dengan volume komposite mendekati 3,04 miliar unit saham.
Sedangkan, The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan naik mendekati 13.
Seperti diketahui sebelumnya, kudeta militer yang terjadi di Turki telah mengejutkan semua pihak, saat ini aksi tersebut telah diselesaikan pemeritah Turki dan keadaan berangsur stabil. Pada akhir pekan lalu indeks saham di Eropa juga alami kejatuhan yang dominasi saham-saham sektor pariwisata.