Pakar Smart City dari 3 Benua Sambangi Indonesia
- istimewa
VIVA.co.id – Tiga orang ahli kota pintar yang berasal dari tiga benua berbeda akan meramaikan ajang Goesmart 2016. Mereka akan juga akan didampingi oleh beberapa pembicara lokal yang telah terlibat dalam pembangunan kota pintar di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Smart Indonesia Initiatives, Suhono Harso Supangkat. Ketiga pembicara global itu adalah Iva Bojic dari Senseable in city Lab, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Akihiro Nakao, dari Nakao-Lab. University of Tokyo, dan Bram Reinder Initiator GSC3, technology integrator.
Sedangkan beberapa pembicara lokal yang berasal dari Tanah Air seperti, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menkominfo Rudiantara, dan pejabat lainnya yang peduli dengan implementasi smart city. Lainnya, dari pelaku usaha, salah satunya ada Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin.
“Total ada 45 pembicara diundang dan 82 makalah yang akan ditampilkan, hasil pilihan 'call for Paper'. Bahkan sebagai bentuk edukasi, ada juga Workshop Model dan Simulasi Smart City pada 19 Juli 2016, serta Digital Banking dan Smart Hospital pada 22 Juli 2016," papar Suhono, dalam keterangannya, Minggu, 17 Juli 2016.
Acara ini adalah kegiatan tahunan yang merupakan kelanjutan dari e-Indonesia Initiatives (EII), yang dihelat sejak 2005 dan Smart Indonesia Initiatives (SII) sejak 2015. Forum ini didirikan sebagai tempat berkumpulnya para pemangku kepentingan di dalam kemajuan dan pembangunan kota, yang juga disebut dengan Triple Helix Plus.
"Triple Helix Plus ini terdiri dari Pemerintah, Industri, Universitas dan Komunitas. Keempat pihak ini memiliki peranan besar di dalam kemajuan dan memajukan kota. Goesmart sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan komunitas yang cerdas, masyarakat yang cerdas, desa yang cerdas, kota atau kabupaten yang cerdas, provinsi yang cerdas dan Indonesia yang cerdas," ujar Suhono.
Di acara ini, lanjut dia, akan menjadi ajang untuk bertukar pikiran dan membahas berbagai permasalahan dan potensi kota, serta memberikan masukan untuk terwujudnya kota yang aman, nyaman dan berkelanjutan.
Termasuk di dalamnya membahas berbagai hal terkait kendala implementasi smart city. Salah satunya regulasi peningkatan layanan kota, mulai dari jaringan informasi, kesehatan, energi, gas , transportasi maupun terkait infrastruktur lainnya.
"Ketika di forum pertama mampu menghasilkan 'awareness' tentang perlunya suatu model atau framework pembangunan smart city ke stakeholder. Hasilnya, ada Garuda Smart City Model yang coba disosialisasikan di tahun pertama lalu,” katanya.
Goesmart 2016 nantinya akan diadakan di Surabaya pada 20 hingga 21 Juli 2016. (ase)