Vino Bastian Merasa Naik Kelas di Film Bangkit

Para pemeran film Bangkit!: karena Menyerah Bukan Pilihan saat konferensi pers sebelum penayangan perdana di Surabaya Town Square, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 16 Juli 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id - Penayangan perdana (gala premier) film Bangkit!: karena Menyerah Bukan Pilihan digelar di Surabaya Town Square (Sutos), Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 16 Juli 2016. Seluruh pemeran utama film bergenre disaster-action itu, Vino G Bastian, Putri Ayudya, Acha Septriasa, dan Deva Mahenra, serta sutradara Raki Prijanto, hadir dalam acara itu.

Film Ini Buat Acha Septriasa Menjadi Mualaf

Vino, pemeran tokoh Addri, mengaku merasa naik kelas saat bermain dalam film itu. Sebab peran yang dimainkannya dalam film itu dirasa berbeda dibanding dengan film lain.

Biasanya Vino memerankan tokoh yang penuh gaya humoris. Dalam film itu dia harus memainkan sosok serius seorang petugas search and rescue (SAR). Maka, dia perlu melakukan pendalaman karakter secara khusus.

Kaesang Tawarkan Pemilik Kebab Turki Baba Rafi Maju Pilkada Surabaya

"Makanya, begitu ditawari sama Mas Rako (Raki Prijanto), saya merasa tertantang, dan langsung saya ambil," katanya.

Vino meyakini film Bangkit akan sukses di pasaran. Film itu adalah film pertama bertema action-disaster atau film kategori laga dengan latar belakang bencana alam. Masyarakat pencinta film akan menemukan hal yang berbeda. "Coba aja saksikan, film ini benar-benar gila, pokoknya.”

Viral Film Suami Yang Lain, Perselingkuhan dibumbui Adegan Panas Acha Septriasa

Rako mengungkapkan bahwa film itu adalah salah satu film tersulit yang pernah digarapnya. Soalnya untuk membuat film itu dia membutuhkan banyak efek visual dan pengambilan gambar khusus.

"Bahkan, dalam film ini jumlah shot-nya itu mencapai lebih dari 1.300 shot, dan itu merupakan jumlah yang banyak," kata Rako.

Gala premier itu juga dihadiri para personel grup band Nidji. Band itu mengisi lagu tema film Bangkit.

Jakarta porak-poranda

Film yang diproduseri Reza Hidayat itu bercerita tentang kondisi Jakarta yang porak-poranda karena luapan air besar dari sungai Ibu Kota. Mula-mula terjangan air menjebol sebuah jembatan yang di atasnya puluhan mobil yang terjebak kemacetan karena hujan deras dan angin kencang.

Air begitu cepat memasuki jalanan dan bangunan. Beberapa perkampungan tergenang, termasuk rumah Addri, anggota tim SAR. Istri Addri, Indri, dan satu anaknya dievakuasi ke tempat pengungsian. Sementara satu anaknya lagi tewas.

Di tengah itu, prediksi cuaca lebih buruk akan melanda Jakarta. Ibu kota terancam tenggelam. Sebagai petugas BMKG, Arifin terus menganalisis dan prediksi cuaca. Hasilnya, Jakarta harus dikosongkan. Semua warganya harus dievakuasi ke daerah lain.

Bumbu romantisme muncul antara Arifin dan Denanda. Mereka sempat bersitegang karena Arifin terjebak banjir saat hari penikahan. Denanda yang berperan sebagai dokter cantik baru menyadari itu ketika diminta membantu menangani para pengungsi, termasuk Arifin yang sempat terluka saat bertugas.

Artis-artis yang bermain dalam film itu, antara lain, Vino G Bastian (berperan sebagai Addri, petugas SAR), Putri Ayunda (Indri, istri Addri), Deva Mahendra (Arifin, petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika/BMKG), dan Acha Septriasa (Denanda, kekasih Arifin), dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya